JAKARTA, Klikaktual.com- Rencana menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) di bulan Juli terpaksa batal karena pandemi Covid-19 mengalami lonjakan. Untuk itu, pemerintah melanjutkan program bantuan kuota data internet dan bantuan uang kuliah tunggal (UKT) tahun 2021.
“Pandemi menyebabkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka yang tadinya akan dilakukan pada bulan Juli namun belum bisa dilakukan. Dan juga kita mendengar juga persoalan atau permasalahan yang harus ditangani juga adalah potensi adanya mahasiswa yang rentan drop out karena ekonomi keluarga terdampak oleh covid," ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada Peresmian Lanjutan Bantuan Kuota Internet dan Bantuan UKT secara daring, Rabu (4/8/2021).
Seperti dilansir laman resmi Kementerian Keuangan, bendahara negara itu menjelaskan, bantuan kuota internet akan diberikan mulai bulan September hingga November. Adapun rincian per bulannya, siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mendapatkan 7 GB, siswa Pendidikan Dasar Menengah (dikdasmen) atau setara mendapat 10 GB, guru PAUD dan dikdasmen atau setara mendapat 12 GB, sedangkan pendidikan tinggi baik dosen maupun mahasiswa mendapat 15 GB.
Baca Juga: Pemerintah Target Bangun 25 Ribu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Menurut Sri Mulyani, pemberian bantuan mulai bulan September didasarkan pada pembaruan data siswa dan mahasiswa. “Basis data awal yang dipakai sebelumnya, tentunya yang sudah dipakai hingga sampai dengan pemberian kuota sampai dengan pertengahan tahun 2021, perlu untuk diupdate dengan adanya tahun ajaran baru,” jelas Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini merinci, penerima bantuan kuota internet untuk PAUD sebanyak 1.529.949 siswa, 20.528.602 siswa dikdasmen, 1.560.073 guru PAUD dan dikdasmen, serta 3.272.620 dosen dan mahasiswa.
Untuk bantuan UKT, sasarannya 310.508 mahasiswa dengan bantuan Rp2,4 juta per mahasiswa untuk satu semester ganjil tahun 2021-2022. "Bantuan ini diberikan bagi mahasiswa yang tidak atau belum menerima bantuan lain seperti Kartu Indonesia Pintar atau Kartu Indonesia Kuliah dan penyalurannya melalui rekening perguruan tinggi," tuturnya.
Dengan bantuan ini, Sri Mulyani berharap, mahasiswa yang orang tuanya mendapat tekanan ekonomi tidak drop out. “Kita akan terus bersama-sama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk terus mendukung agar para siswa dan juga para pengajar tidak terdampak terlalu besar,” pungkas Sri Mulyani.