JAKARTA, Klikaktual.com- BRI pada tahun ini punya dana KUR Rp170 triliun. Lebih besar dari tahun lalu yang berada di angka Rp140 triliun. Nah, dengan anggaran yang banyak itu, BRI diminta untuk konsen menjangkau usaha mikro di desa-desa.
Hal itu seperti disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Elly Rachmat Yasin. Dia mempertanyakan strategi BRI agar berhasil merealisasikan kuota KUR. Elly mengatakan tahun lalu BRI tidak berhasil merealisasikan kuota KUR.
"Tahun ini besarnya pembiayaan untuk pelaku usaha kecil dan ultra mikro yang mencapai Rp253 triliun atau naik 15% dari anggaran tahun 2020 yakni Rp 220 triliun melalui bank BUMN," jelasnya di Jakarta, Jumat (11/6/2021).
BACA JUGA: Kilang Minyak Cilacap Terbakar, Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Aman
Karena itulah, Elly meminta BRI agar memperhatikan usaha ultra mikro karena 77,6% mereka belum bisa diterima bank (unbankable). Menurutnya BRI harus lebih konsen dengan pelaku usaha mikro. Karena itu amanat UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM.
"Sebagai pelaku usaha yang berada di lapisan terbawah, mereka sangat memerlukan bantuan modal. Usaha mereka sifatnya mencari nafkah (livehood) semata. Seperti pedagang kaki lima, pedagang sayur, pekerja kuli bangunan, pedagang di pasar tradisional dan sektor informal lainnya," beber Elly.
Lebih lanjut Elly menjelaskan, mereka inilah yang menghidupi keluarga Indonesia, menyekolahkan anak-anak Indonesia, dan membantu peningkatkan konsumsi dalam negeri. Mereka inilah yang menggerakkan roda perekonomian rakyat di tingkat terbawah.