news

Pertemuan COVAX, Menlu Retno Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin

Kamis, 20 Mei 2021 | 07:17 WIB
WhatsApp Image 2021-05-19 at 7.21.32 PM

JAKARTA, Klikaktual.com- Pertemuan COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC EG) Meeting ke-4 dilaksanakan secara virtual, Senin lalu (17/5/2021). Agenda itu dipimpin Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi bersama Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada Karina Gould.

Banyak hal penting dalam pertemuan COVAX-AMC EG kali ini. Antara lain perkembangan terkini terkait suplai dan distribusi vaksin, pendanaan dan peluang investasi, dukungan distribusi vaksin, upaya membangun kepercayaan publik terhadap vaksin, dan strategi COVAX Facility tahun 2022.

Isu pertama yang dibahas adalah mengenai suplai dan distribusi vaksin. Dalam pertemuan dibahas mengenai keterlambatan pasokan vaksin untuk vaksin COVAX Facility. Vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh SII (India) terkirim sekitar 18 persen, dan produksi vaksin AZ oleh SK Bio (Korea Selatan) terkirim 50 persen dari komitmen awal.

Situasi ini diharapkan akan membaik pada akhir tahun dengan bertambahnya komitmen dari beberapa produsen vaksin lain dan dengan bertambahnya vaksin yang memperoleh Izin Penggunaan di Masa Darurat (EUL) dari WHO. “Upaya melipatgandakan kapasitas produksi vaksin termasuk dengan menghapuskan (waive) hak paten vaksin sangat krusial dalam upaya melawan pandemi,” tegas Menlu RI Retno Marsudi.

Hingga saat ini COVAX Facility telah memegang komitmen suplai untuk 1,7 miliar dosis vaksin, dari total kebutuhan 2 miliar dosis untuk didistribusikan di tahun 2021. Sejauh ini, 67,3 juta dosis telah dikirim oleh COVAX Facility ke 124 negara. Dari keseluruhan jumlah negara yang dijadwalkan menerima vaksin hingga Juni 2021, 85 persen di antaranya telah menerima pengiriman pertama.

BACA JUGA: Vaksin Astrazeneca Aman, Penghentian Jenis CTMAV547 Untuk Kehati-kehatian

Isu kedua yang dibahas adalah mengenai distribusi vaksin. Terkait isu ini, Retno menekankan bahwa di tengah mengganasnya pandemi Covid-19, ketidaksetaraan distribusi vaksin di tingkat global masih besar. Hanya 0,3 persen dari suplai vaksin yang tersedia saat ini dikirimkan ke negara berpenghasilan rendah.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB