Dia menjelaskan bahwa sejumlah persiapan telah dilakukan untuk memastikan kelancaran operasi. Sebelumnya, tim telah melakukan pertemuan dan pembahasan kasus secara berkala serta pertemuan koordinasi teknis pelaksanaan operasi yang melibatkan seluruh tim baik tim medis dan non-medis.
Pihak kelurga juga telah diberikan edukasi serta Informed Consent pada Kamis, 31 Maret 2021 di Ruang Sidang RSAB Harapan Kita. Pihak keluarga telah menyetujui serta memahami hal-hal yang akan dihadapi setelah dilakukan operasi pemisahan.
Pada pelaksanaanya, RSAB Harapan Kita turut membantu pelaksanaan operasi berjumlah 131 tim medis yang terdiri dari 39 orang dokter spesialis dan 24 orang tim perawat bedah dan anestesi, serta tim non medis sejumlah 68 orang. Beberapa tenaga medis Spesialis, turut melibatkan dari rumah sakit luar, diantaranya Rumah Sakit Kanker Dharmais, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Carolus, Rumah Sakit Adhyaksa, dan Pusat Kesehatan Angkatan Darat.
Setelah menjalani operasi selama 25 jam, saat ini mereka dirawat di Ruangan PICU. Keduanya terus dipantau secara ketat dibawah pengawasan dokter. Hingga Senin pagi (12/4), kondisi Naifa cenderung lebih stabil dibandingkan Nayara. Dan tentunya, diharapkan terus membaik. “Setelah keadaan kondisi kesehatannya stabil maka keduanya akan dipindahkan ke Ruang Rawat Bedah Anak,” tutur dr Alexandra.
Untuk menghindari dan meminimalisir timbulnya penyakit bawaan pasca operasi, kedepannya tim media akan terus memantau perkembangan Naifa dan Nayyara baik dari segi tumbuh kembang, nutrisi dan fisioterapinya. (rdp)