JAKARTA, Klikaktual.com - Lebih dari 150 orang tewas dalam tragedi kerusuhan suporter Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022.
Traget ini menjadi catatan sejarah yang kelam bagi Arema dan Sepakbola Indonesia bahkan dunia. Larangan bermain di kandang sampai musim liga pun menjadi hukuman yang diberikan PSSI untuk Arema.
Diketahui, kerusuhan suporter Arema FC vs Persebaya itu menggegerkan Indonesia bahkan dunia. Kerusuhan suporter Arema FC dan Persebaya juga menjadi sorotan media asing.
Penyebab kerusuhan suporter Arema FC dan Persebaya karena kekecewaan Aremania dan penggunaan gas air mata.
Baca Juga: Duka Tragedi Kanjuruhan, Timnas Indonesia Gunakan Pita Hitam Saat Melawan Guam
Pada pertandingan itu, Persebaya Surabaya unggul dengan skor 3-2 atas Arema FC. Ini memutus kemenangan Arema di kandang dengan Persebaya selama 23 Tahun.
Tak terima dengan kekalahan itu, Aremania merangsek ke lapangan.
Awalnya, tim kepolisian telah memberikan peringatan. Namun, suporter Arema FC menjadi brutal sehingga kepolisian menggunakan gas air mata.
Banyaknya korban yang berjatuhan di Stadion Kanjuruhan juga mengundang keprihatian dari Bonek, suporter persebaya Surabaya. Mereka melakukan kegiatan belasungkawa.
Baca Juga: Sinopsis Suami Pengganti Malam Ini 3 Oktober 2022: Saka Tahu Soal Kehamilan Palsu Dita
Bonek menyalakan lilin sebagai wujud bela sungkawa atas meninggalkan ratusan orang yang tewas di Stadion Kanjuruhan seperti dari kanal Youtube Trie Thok yang diunggah pada Minggu 2 Oktober 2022.
Lilin yang dinyalakan para Bonek bertuliskan RIP. RIP adalah singkatan dari Rest in Peace.
Tulisan RIP ini sebagai simbol duka cita atas meninggalnya ratusan orang dari tragedi naas tersebut. Kemudian, Bonek menaburkan bunga di sekitar lilin.
Dalam aksi tersebut Bonek menyampaikan aksi yang dilakukan murni dari hati.