KLIKAKTUAL.COM - Ketua Umum Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) Prof Dr dr Iris Rengganis SpPD K-AI meminta pemerintah serta masyarakat agar wasapada dengan kemunculan Covid-19 subvarian BA4 dan BA5.
Subvarian BA4 dan BA5 tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Berdasarkan informasi, ada 4 kasus subvarian baru BA4 dan BA5 pertama yang dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022.
Empat kasus itu terdiri dari 1 orang positif BA4 seorang WNI dengan kondisi klinis tidak bergejala serta vaksinasi sudah dua kali.
Baca Juga: Yuk Kenali Apa itu Subvarian Baru Covid-19, Omicron BA.4 dan BA.5
Sisanya tiga orang kasus positif BA5. Mereka merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di Bali pada 23 sampai 28 Mei.
"Cara pencegahan Covid-19 subvarian BA4 dan BA5 tetap sama, yakni dengan mengetatkan prokes dan menerapkan perilaku hidup bersih. Sebetulnya tidak berbeda dengan waktu awal-awal, tetap kita harus kembali ke protokol kesehatan ketat," tuturnya.
Tak hanya itu, Iris Rengganis menjelaskan selama organisasi kesehatan dunia atau WHO belum mengakhiri status pandemi berubah menjadi endemi, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.
Sementara Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mencatat sudah ada delapan kasus Covid-19 subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia.
Baca Juga: BTS Umumkan Hiatus, Begini Kelanjutan Karir Member
Diperkirakan kasus subvarian BA4 dan BA5 ini dapat melonjak naik beberapa bulan ke depan. Hal ini karena kasus Covid 19 varian tersebut di berbagai negara belahan dunia mengalami kenaikan akhir-akhir ini.
“Berdasarkan hasil pengamatan, puncak dari penularan varian BA4 dan BA5, ini sekitar sepertiga dari puncak Delta dan Omicron, kasus hospitalisasinya juga sepertiga dari kasus Delta dan Omicron,” ucap Budi.
Budi juga mengatakan, meskipun terbilang lebih aman dan tidak terlalu berbahaya, pemerintah akan terus memantau kelanjutan kasus subvarian BA4 dan BA5 ke depannya.
Tak hanya itu, Budi juga meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan tak lupa untuk mengikuti pelaksanaan vaksin booster sebagai bentuk mencegah terjadinya efek yang berlebihan apabila tertular dari virus Covid-19. ***