GRESIK, Klikaktual.com - Tahun ini Indonesia sedang diguncang oleh wabah ternak yang disebut wabah PMK (penyakit mulut dan kuku).
Wabah ternak penyakit mulut dan kuku (PMK) ini memakan hewan sapi ternak yang ada di Jawa Timur.
Wabah ternak PMK sendiri tidak hanya terjadi di Jawa Timur, tetapi juga merembet ke daerah lain.
Baca Juga: Hamil 5 Bulan, Dea OnlyFans Berharap Tidak Ditahan
Pemerintah Indonesia saat ini sedang memberikan solusi supaya virus ini tidak menyebar kepada hewan ternak lainnya.
Peternak pun terpukul karena adanya wabah PMK. Apalagi saat kondisi seperti ini, pandemi Covid-19 juga belum sepenuhnya selesai.
Wabah ini diprediksi sudah ada sejak lama. Akan tetapi tata kelola impor sendiri yang membuat pengawasan virus ternak ini mengalami kelonggaran.
Baca Juga: Raden Wijaya, Sosok Pendiri Kerajaan Majapahit
Pertahanan karantina di Indonesia yang sudah dikerjakan selama 32 tahun akhirnya jebol.
Diduga impor ternak di bulan Februari - April 2022 membawa Aphtovirus.
Menurut data yang diperoleh oleh Kementerian Pertanian hingga 10 Mei 2022 tercatat bahwa jumlah hewan yang tertular virus mencapai 6.720 ekor.
Baca Juga: Viral! Video Sujiwo Tejo yang Menggugah Kaum Milenial, 'Jangan Cari Pekerjaan yang Gajinya Tinggi'
Hewan-hewan yang tertular virus ini berada di berbagai daerah yaitu Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Pemerintah Indonesia pun memberikan sebuah pernyataan bahwa Aphtovirus berasal dari kambing dan domba selundupan asal Thailand dan Malaysia.