BANDUNG, Klikaktual.com- Jawa Barat peringkat satu penyumbang kasus korupsi. Hal itu dikatakan Ketua KPK Firli Bahuri, merujuk data kasus yang ditangani tahun 2004 hingga 2020.
Pernyataan tersebut disampaikan Firli Bahuri di hadapan 120 legislator Jawa Barat dalam rapat koordinasi program pemberantasan korupsi terintegrasi bertempat di gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Rabu (8/9/2021).
"Dari sepuluh besar kasus korupsi di daerah yang ditangani KPK, Jawa Barat di peringkat satu dengan jumlah 101 kasus," tegas Firli Bahuri, dikutip dari PMJ News.
Firli Bahuri pun mengingatkan kepada seluruh jajaran DPRD Provinsi Jawa Barat agar tidak melakukan korupsi. Selain itu, dia juga meminta kepada anggota Dewan yang hadir untuk mewaspadai titik rawan korupsi, khususnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD terkait penganggaran.
"Ada empat tahapan dalam tugas dewan terkait penganggaran. Dari empat tahapan tersebut, semua rawan korupsi. Mulai dari penyusunan, persetujuan dan pengesahan ada kerawanan. Pelaksanaannya juga ada, terakhir pengawasannya ada kerawanan juga," jelasnya.
Lebih lanjut Firli mengatakan, modus yang paling banyak dilakukan di antaranya pemerasan, gratifikasi dan penyuapan. Dia mengajak peserta yang hadir berkontribusi dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dari korupsi.
Baca Juga: PKS Ingatkan Istana Jangan Ngeprank Terus, yang Terbaru Gara-gara Ini Nih
"Perlu diingat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi APBD, eksekutif dan legislatif merupakan mitra. Bukan saling berkompetisi," ucap Firli Bahuri.
Menurut Firli, tugas KPK karena itu memang tidak hanya penindakan. Sebagaimana amanat UU, Firli menjelaskan satu per satu tugas KPK lainnya terkait pencegahan, koordinasi, monitoring, supervisi dan penindakan serta eksekusi.
"Saya meyakini kawan-kawan dipilih oleh rakyat. Untuk itu pegang teguh kepercayaan rakyat. Jangan lewatkan masa pengabdian lima tahun karena korupsi," tutur Firli Bahuri. ***