Untuk mengantisipasi potensi gangguan perjalanan akibat intensitas hujan yang tinggi, KAI Daop 3 Cirebon melakukan pemeriksaan geometri jalan rel secara rutin, penguatan batu balas menggunakan sand bag, penaburan pasir di titik tertentu, serta normalisasi saluran air dari endapan dan sampah.
Selain itu, perkuatan struktur penahan tanah seperti retaining wall dan bronjong juga dilakukan di lokasi dengan pengawasan khusus. KAI Daop 3 Cirebon turut menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 17 titik strategis sebagai langkah respons cepat apabila terjadi gangguan prasarana.
Lokasi penempatan AMUS meliputi Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
“AMUS terdiri dari berbagai peralatan dan material darurat seperti bantalan rel kayu dan beton, karung berisi pasir, penambat rel, serta batu balas. Seluruhnya disiapkan untuk mempercepat penanganan apabila terjadi gangguan di lintasan,” jelas Muhibbuddin.
Tak hanya itu, KAI Daop 3 Cirebon juga menambah jumlah petugas lapangan, termasuk Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) dan Petugas Daerah Khusus (PJD), untuk melakukan pemantauan intensif di titik-titik rawan.
“Momentum Angkutan Natal dan Tahun Baru menjadi komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik, sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan kereta api yang aman, nyaman, dan berkesan,” tutup Muhibbuddin.