news

Kantor OJK Cirebon Evaluasi Kinerja BPR Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:56 WIB
OJK Kota Cirebon melakukan evaluasi kinerja BPR.


Jakarta, Klikaktual.com - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon selenggarakan kegiatan Evaluasi Kinerja BPR Tahun 2025 yang diikuti oleh seluruh Direksi, Komisaris, dan Pejabat Eksekutif BPR se-Ciayumajakuning.

Dalam kesempatan itu Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib menegaskan pentingnya tata kelola yang sehat dan kualitas aset yang terjaga. Hal itu agar BPR dapat terus tumbuh berkelanjutan di tengah tantangan dan dinamika ekonomi.

Penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi fokus utama, mengingat BPR memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di tingkat regional.

"BPR sekarang dihadapkan dengan ekosistem perbankan yang serba digital. Oleh karenanya, apabila kita tidak adaptif, kita tidak mau berusaha untuk bertransformasi menjadi perbankan yang ideal maka kita akan tertinggal," ujar Agus Muntholib.

Baca Juga: Byun Yo Han dan Tiffany SNSD Konfirmasi Menjalin Hubungan dan Qkan Segera Menikah

"Tantangan BPR ke depan semakin berat, Untuk itu, OJK akan senantiasa melaksanakan fungsi pembinaan, fungsi pengawasan dan fungsi pendampingan secara optimal, dengan mengedepankan sikap humanis demi menjaga stabilitas sektor jasa keuangan," sambungnya.

Kantor OJK Cirebon menekankan, penguatan kualitas aset produktif tidak hanya membutuhkan pengelolaan internal yang baik, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap mekanisme penyelesaian kredit bermasalah.

Termasuk pelaksanaan lelang agunan melalui KPKNL dan penanganan sengketa melalui jalur gugatan apabila diperlukan.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Jawa Barat, Darwisman mengapresiasi kinerja BPR di wilayah Ciayumajakuning, yang terlihat lebih menguat dibandingkan kinerja BPR BPRS secara Nasional dan Regional.

Baca Juga: D.O EXO Tidak Akan Hadir di Pernikahan Kim Woo Bin dan Shin Min Ah, Ini Alasannya

Per posisi Oktober 2025, BPR di wilayah Ciayumajakuning mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp66,37 miliar dibandingkan tahun lalu yang rugi sebesar Rp35,49 miliar.

Lonjakan laba didorong oleh kenaikan pendapatan bunga kredit, sebagai akibat dari perubahan ketentuan SAK EP penetapan bunga flat menjadi anuitas.

Adapun kinerja Aset BPR tumbuh 9,77% (YoY) dari Rp2,66 triliun menjadi Rp2,92 triliun, DPK tumbuh 0,02% (YoY) dari Rp2,32 triliun menjadi Rp2,32 triliun, dan Kredit menurun sebesar -1,03% (YoY) dari Rp2,07 Triliun menjadi Rp2,03 Triliun.

Sementara itu, Kinerja BPR dan BPRS se-Provinsi Jawa Barat per Oktober 2025 cenderung moderat.

Kinerja BPR dan BPRS se-Provinsi Jawa Barat sejalan dengan nasional. Per Oktober 2025, total aset BPR dan BPRS di Jawa Barat mencapai Rp33,48 Triliun atau tumbuh 3,23% (YoY) yang tercermin dari Dana Pihak Ketiga (DPK) BPR dan BPRS tumbuh sebesar 4,51% (YoY) dari Rp22,37 Triliun menjadi Rp23,38 Triliun, penyaluran kredit tumbuh sebesar 3,80% (YoY) dari sebesar Rp23,68 Triliun menjadi Rp24,58 Triliun.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB