Sidoarjo, Klikaktual.com — Memperingati Hari Pahlawan 10 November, SMK YPM 8 Sidoarjo menggelar pawai bertema Semangat Pahlawan, Warisan yang Bangga dan Berani. Kegiatan ini menjadi puncak dari serangkaian acara peringatan Hari Pahlawan yang diikuti dengan antusias oleh sekitar 1.400 siswa.
Pawai tersebut berlangsung meriah dengan peserta mengenakan busana pahlawan dan sepeda jadul. Menciptakan suasana heroik dan penuh semangat perjuangan.
Setiap kelas menampilkan maskot bertema tokoh pahlawan nasional, termasuk figur KH Hasyim Latif, pendiri Yayasan YPM, yang dikenal sebagai ulama, pejuang, sekaligus tokoh pendidikan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Muhammad Hasan Khodari, menjelaskan kegiatan tahun ini melibatkan berbagai agenda, mulai dari pemilihan Mas dan Mbak YPM, unjuk kreasi seni dan drama bertema pahlawan, hingga pawai sepeda kencet (sepeda hias klasik).
Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, Sidoarjo Dikepung Banjir hingga Sebabkan Kemacetan Panjang
“Tema tiap tahun berbeda. Tahun ini kami angkat figur-figur pahlawan yang jarang ditampilkan, termasuk KH. Hasyim Latif sebagai simbol perjuangan dan keteladanan bagi siswa-siswi kami,” ujarnya.
Khodari juga menegaskan peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar seremonial, tetapi wadah untuk menumbuhkan rasa hormat terhadap jasa para pejuang bangsa.
Kegiatan pawai juga menampilkan fashion show bertema tokoh-tokoh pejuang dan ulama, termasuk KH. Hasyim Asy’ari, guru dari KH Hasyim Latif. Para siswa menampilkan kisah perjuangan kedua tokoh tersebut dengan gaya kreatif namun tetap sarat makna.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2025 di Kabupaten Cirebon, Bupati Sampaikan Pesan untuk Generasi Muda
Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo, Dr Kisyanto, yang juga Ketua MKKS SMK Swasta Jawa Timur, menegaskan peringatan Hari Pahlawan harus dimaknai sebagai bentuk penghormatan terhadap Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) pada masa perjuangan.
Dr Kisyanto menambahkan, jika semangat Hari Pahlawan tidak dijaga, maka nilai perjuangan para pendahulu akan mudah luntur di kalangan generasi muda.
“Peringatan ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi sarana pendidikan karakter bagi siswa agar meneladani semangat Arek-Arek Suroboyo yang pantang menyerah,” ujarnya.