Jakarta, Klikaktual.com - Presiden Indonesia Prabowo Subianto, telah menginstruksikan efisiensi anggaran melalui Inpres nomor 1 Tahun 2025.
Langkah efisiensi ini diambil agar anggaran digunakan secara cermat, menghindari pemborosan, serta memastikan setiap rupiah memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
Namun, kebijakan dari Presiden Prabowo ini, ada saja yang memicu perdebatan sengit dan pro kontra.
Baca Juga: WHO Puji Program Cek Kesehatan Gratis di Indonesia : Inisiatif Luar Biasa
Bahkan Presoden Prabowo pun menyebut ada raja-raja kecil yang melawan kebijakan efisiensi anggaran tersebut.
Berikut ini manfaat, dampak positif dan negatif hingga tantangan efisiensi anggaran di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Manfaat.
Pertama : Pengurangan pemborosan, dana dialokasikan secara tepat, menghindari keperluan yang tidak perlu.
Baca Juga: Untuk Semua Usia, Cek Kesehatan Gratis Kado Spesial Bagi Warga yang Ulang Tahun
Kedua : Penganggaran berbasis kinerja, fokus pada kebutuhan dan hasil yang diharapkan, memastikan efektivitas program.
Ketiga : Peningkatan transparansi dan akuntabilitas, pengawasan penggunaan dana meningkat, mencegah korupsi dan penyalahgunaam wewenang.
Keempat : Pemanfaatan teknologi, sistem digital meningkatkan efisiensi proses dan mengurangi biaya operasional.
Kelima : Mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, di sektor publik, menjamin pelayanan publik berkualitas tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat. Sementara disektor swasta meningkatkan profitabilitas dan daya saing.
Keenam : Pembiyaan program prioritas, memungkinkan pengalihan dana dari pos kurang penting ke program prioritas seperti infrastruktur publik, bantuan sosial, penciptaan lapangan kerja.