SIDOARJO, Klikaktual.com - SMP Negeri 3 Waru mengadakan simulasi gempa megathrust yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan kegiatan praktek anak-anak yang termasuk dalam P5 dengan mengambil tema "Bangun Jiwa dan Raga".
"Kegiatan ini kemarin sudah kami laksanakan yaitu kegiatan olahraga jalan-jalan dan senam bersama, yang kedua sarapan bergizi, penyuluhan kesehatan oleh puskesmas Waru, dan keempat minum tablet penambah darah khusus untuk siswa perempuan," ujar Kepala SMP Negeri 3 Waru H Mas Husein.
Kegiatan ini juga sekaligus untuk sosialisasi mengenai antisipasi gempa yang sedang ramai dibincangkan yaitu gempa megathrust.
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih anak-anak mengenal tentang antisipasi terjadi gempa. Jadi siswa diberi pandangan pelajaran pengalaman dengan mengatasi gempa bumi.
Selain itu juga, kegiatan ini merupakan pembelajaran kepada anak-anak. Pengenalan anak-anak tentang gawat darurat yang harus diantisipasi siswa sejak dini.
Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.
Kedua lempeng biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi menjadi "terjebak" di tempat mereka bersentuhan.
Baca Juga: Yuk Nabung! Maroon 5 Konser di Indonesia, Harga Tiket Paling Murah Rp1,45 Juta!
Akhirnya, penumpukan regangan melebihi gesekan antara kedua lempeng dan gempa megathrust yang besar terjadi.
Riska Reny koordinator P5 SMPN 3 Waru menyatakan, kegiatan kunjungan ke BPBD Provinsi Jawa Timur ini merupakan suatu rangkaian dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila P5 dengan tema Bangun Jiwa Raga .
"Kita mengambil topik sehat jasmani rohani serta ketangguhan dalam menghadapi bencana. Mengambil judul sehat jiwa ragaku tangguh sekolahku merupakan suatu edukasi terhadap siswa ingin pentingan jiwa sehat mental maupun tentang terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya," ujarnya.
Para siswa diajak ke BPBD provinsi Jawa Timur untuk pengenalan tentang potensi bencana yang ada di lingkungan sekitar dan bagaimana cara penanggulangannya dari mitigasi bencana tersebut.