SIDOARJO, Klikaktual.com - Mahasiswa KKN-T Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) tahun ini bertugas di Desa Becirongengor, Desa Karang Puri, Desa Ploso dan Desa Sawocangkring Kecamatan Wonoayu.
Salah satu kelompok yang ada di Desa Sawocangkring melaksanakan kegiatan peremajaan UMKM. Acara tersebut dihadiri Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Nikma Yucha,SE.,M.SM.
Turut hadir juga perwakilan perangkat Desa Sawocangkring Bapak Abi Haris, Kepala Dusun Cangkring Achmad Yasak, Dosen Pembimbing Lapangan Lilla Puji Lestari, S.Pd.,M.Si serta Abdul Rosid selaku pemilik UMKM Pengrajin blangkon dan Muhammad Hasan Ma'ruf, selaku pemilik UMKM baju adat.
Baca Juga: Moderasi Beragama, Peran Pesantren Sangat Penting dalam Membangun Cinta Damai
Pada acara tersebut, Ketua LPPM Ibu Nikma menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang hadir, termasuk mahasiswa yang sudah berkontribusi untuk mensukseskan acara KKN-T UMAHA tahun ini.
Para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 5 KH Idham Chalid ini sangat luar biasa dalam menjalankan programnya, demi terjalinnya sinergi dengan masyarakat.
Efek Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor UMKM yang menyebabkan para pelakunya harus beradaptasi. Bahkan, hingga terjadi penurunan produksi barang atau jasa juga mengurangi jumlah atau jam kerja karyawan serta jumlah saluran penjualan atau pemasaran. Padahal usaha tersebut merupakan urat nadi perekonomian di desa.
Baca Juga: The Uncanny Counter Season 2 Episode 11 Sub Indo Tayang di Sini! Streaming Tanpa Iklan
Para pelaku UMKM seperti pengrajin blangkon dan baju adat juga terkena dampaknya.
Makruf, yang merupakan salah satu perajin baju adat mengatakan, karena efek pandemi, dirinya sudah hampir putus asa terhadap usaha yang dijalani. Namun dirinya kembali semangat dengan adanya bantuan para mahasiswa KKN-T UMAHA.
Bantuan yang diberikan bertujuan untuk mengembangkan dan mengembalikan masa kejayaan UMKM seperti sebelum pandemi. Salah satu caranya dengan meningkatan sistem digitalisasi kepada para pelaku UMKM, khususnya pengrajin blangkon dan baju adat.
Hal itu sesuai dengan tema KKN tahun, yakni "Bersinergi Membangun Desa Melalui Optimalisasi Potensi Lokal Berbasis Kewirausahaan Guna Mewujudkan Suntainable Development Goals (SDGs)".
Baca Juga: 3 Warung Chinese Food Rekomended di Pontianak, Nikmat dan Ramah Kantong
Program tersebut berkonsen pada sistem optimalisasi produksi, pemasaran, legalitas usaha, dan branding UMKM. Dari segi produksi, tim mahasiswa membantu meningkatkan kapasitas produksi pada mitra UMKM pengrajin blangkon dan baju adat. Mahasiswa berkontribusi terkait kebutuhan mitra yakni terkait pengaadan mesin jahit listrik dan mesin obras. Juga ada pengadaan etalase untuk display produk sehingga terjaga kualitasnya.
Selain itu tim mahasiswa juga membantu pengurusan legalitas usaha yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), itu merupakan dokumen penting yang wajib dimiliki oleh pelaku UMKM,sebagai identitas resmi untuk mengidentifikasi dan mengenali badan usaha atau usaha perseorangan