Ngeri! Ini Link Video Detik-Detik Banjir Lahar Dingin di Lumajang

photo author
- Senin, 10 Juli 2023 | 23:01 WIB
Salah satu potongan video merekam kejadian banjir lahar dingin Semeru yang mengakibatkan jembatan putus. (Foto: Twitter.com @info_semeru)
Salah satu potongan video merekam kejadian banjir lahar dingin Semeru yang mengakibatkan jembatan putus. (Foto: Twitter.com @info_semeru)

JAKARTA, Klikaktual.com - Video detik-detik banjir lahar dingin melahap motor warga dan menghancurkan jembatan perbatasan antara Malang dan Lumajang sedang ramai di media sosial Twitter.

Pengunggah video @narkosun memperlihatkan video kejadian lahar dingin di Lumajang dan mendapat banyak tanggapan dari warga net.

Dalam video yang diunggah @narkosun berdurasi 23 detik dan sudah 126.000 lebih ditonton itu, lahar dingin yang meluap dengan cepat melahap motor milik warga lalu terlihat warga yang sedang berlarian untuk menyelamatkan diri.

Tidak hanya itu, video berdurasi 16 detik yang berada di kolom komentar postingan @narkosun juga tak kalah ngeri. Jembatan perbatasan antara Malang dan Lumajang rusak hingga tak tersisa.

Dari video tersebut membuat para warga net takut sekaligus memberikan do'a keselamatan bagi masyarakat yang terkena musibah.

Baca Juga: Amalan Bulan Muharram, Begini Niat Puasa Tasu'a Latin dan Terjemahannya

"Astaghfirullah, sampai meluap begitu," ujar komentar @beecha di kolom komentar postingan @narkosun.

"Ya Allah, selamatkan lah saudara-saudara kita, aamiin," komentar dari @rahman.

Banjir lahar dingin ini berawal dari longsor yang terjadi pada Jum'at dini hari, 7 Juli 2023. Sampai sekarang para tim penyelamat masih mencari korban yang masih belum ditemukan.

Disebut lahar dingin karena terbentuk ketika material vulkanik dari kaki Gunung Semeru bercampur dengan air hujan, oleh sebab itu disebut lahar dingin.

Sampai saat ini diketahui korban yang masih terhitung ada 3 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 orang mengungsi akibat banjir.

Akibat banjir ini, para warga masih trauma untuk kembali ke rumah dan Pemerintah Kabupaten Lumajang menerapkan "status tanggap darurat" selama 14 hari.

Takut, kan tanggulnya sudah jebol, makanya saya ngungsi di sini, ujar salah satu pengungsi.

“Saya menunggu keputusan Pemerintah, yang jelas jika tanggulnya masih belum diperbaiki saya tidak berani pulang apalagi saat ini masih terus hujan,” ujar pengungsi lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

Jumat, 1 Agustus 2025 | 00:03 WIB
X