Baca Juga: 3 Pantai Terbaik untuk Camping di Area Gunung Kidul Yogyakarta, Yang Suka Kemah Wajib Tahu!
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ “Barangsiapa memiliki kesalahan terhadap saudaranya, baik moral maupun material, segera meminta kehalalannya hari itu juga, sebelum sampai pada hari tiada dinar dan dirham. Jika hal tersebut terjadi, bila ia memiliki amal baik, amal tersebut akan diambil sesuai kadar kesalahannya.
Namun bila ia sudah tidak memiliki kebaikan, maka ia akan ditimpakan kesalahan dari saudara yang ia salahi.
Menjadi jelas, mumpung hari ini semua orang sedang bahagia dengan menyambut hari raya idul fitri, semua orang mudah memberi maaf, semua orang dalam keadaan lapang, mari kita manfaatkan momentum berharga ini untuk saling bermaafan.
Baca Juga: Link Baca Omniscient Readers Viewpoint Chapter 154, Hyungsung Hadapi Pilihan Sulit
Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah Pada momentum hari raya idul fitri ini, kita diperintahkan Allah ﷻ untuk peduli terhadap sesama, yaitu kewajiban untuk mengeluarkan zakat fitrah sebanyak 1 sha’, kurang lebih 2.75 kilogram. yang dikeluarkan sebelum shalat hari raya Idul Fitri.
Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah Juz 1 halaman 585: فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِين مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ “Rasulullah mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang puasa dari kejelekan dan untuk memberikan makan bagi orang miskin.
Siapa membayar zakat fitrah sebelum shalat id, merupakan zakat fitrah yang diterima. Dan siapa yang membayar zakat usai shalat id, dianggap sebagai sedekah. (HR Ibnu Majah)
Baca Juga: Baca Komik Wind Breaker Chapter 441 Bahasa Indonesia Terbaru, Vinny Bertemu Sang Ayah
Tujuan zakat fitrah adalah untuk menyucikan diri orang yang berpuasa dari segala bentuk kesalahan selama berpuasa. Tidak terasa orang berpuasa berkata kotor, melakukan ujaran kebencian, atau menebarkan hoax, maka zakat fitrah ini berfungsi untuk menyucikan jiwa orang yang berpuasa agar menjadi insan yang mulia.
Selain itu zakat fitrah bertujuan untuk berbagi terhadap sesama muslim yang membutuhkan, jangan sampai di hari raya yang mulia ini mereka masih memikirkan kebutuhan pangan. Inilah kemuliaan agama Islam yang tidak hanya memperhatikan ibadah secara vertikal kepada Allah ﷻ, namun juga memperhatikan terhadap kebutuhan sesama muslim yang membutuhkan.
Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah,
Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1444 H Singkat dan Mudah, Mengenal Jaminan dari Allah setelah Puasa Ramadhan
Apa pelajaran penting yang dapat kita petik dari hari raya idul fitri ini? Ibnu Rojab dalam Kitab Lathoiful Ma’arif, juz 1, halaman 277 mengatakan: لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ لَبِسَ الْجدِيْد إِنَّماَ اْلعِيْدُ لِمَنْ طَاعَاتُهُ تَزِيْد لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ تَجَمَّلَ بِاللِّبَاسِ وَالرُّكُوْبِ إِنَّمَا العِيْدُ لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الذُّنُوْب
"Hari raya Id tidak diperuntukkan bagi orang yang memakai pakaian baru tanpa cacat, hari raya id diperuntukkan bagi orang yang semakin bertambah ibadah dan taat.