Jakarta, Klikaktual.com - Badan Penanggulangan Bencana Vulkanologi dan Geologi (BPPTKG) telah melakukan pengamatan dan mengamati adanya 3 kali guguran lava pijar pada Gunung Merapi.
Guguran lava pijar di Gunung Merapi tersebut mencapai jarak maksimum 1500 meter ke arah barat daya.
Selama periode pengamatan pada tanggal 7 Maret 2023 mulai pukul 00.00-06.00, tercatat ada 15 kali guguran dengan amplitudo antara 4-24 mm dan durasi antara 55-117,8 detik.
Baca Juga: Link Nonton Attack on Titan Final Season Gratis, Tinggal Klik!
Dari 15 kali guguran, 4 di antaranya tergolong dalam kategori Hybrid/Fase Banyak. Amplitudo guguran tersebut berkisar antara 4-10 mm dengan rentang waktu S-P sekitar 0,4-0,5 detik dan durasi antara 5,3-8,8 detik.
Selain itu, tercatat juga 19 kali guguran kategori Vulkanik Dalam dengan amplitudo antara 9-20 mm, rentang waktu S-P antara 0,6-1,2 detik, dan durasi antara 7,4-12,6 detik.
Sementara itu, terdapat satu kali guguran kategori Tektonik Jauh dengan amplitudo sekitar 4 mm, rentang waktu S-P sekitar 5,52 detik, dan durasi sekitar 44,4 detik.
Baca Juga: Indomaret Punya Program Mudik Gratis 2023, Ini Syarat dan Cara Daftar
Berdasarkan pengamatan meteorologi, kondisi cuaca pada saat itu tergolong cerah dengan awan di sekitar gunung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara berkisar antara 13-20 derajat Celcius, kelembaban udara antara 68-92 persen, dan tekanan udara sekitar 656-687 mmHg.
Secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas meskipun sedikit tertutup kabut. Asap kawah yang keluar dari gunung memiliki tekanan lemah dan berwarna putih, dengan intensitas sedang dan ketinggian sekitar 30-50 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga: 3 Keutamaan Malam Nisfu Syaban dalam Islam dan Dalilnya
Saat ini, Gunung Merapi berada pada status Siaga (Level III) dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya yang meliputi daerah Sungai Boyong hingga jarak maksimal 5 km, serta daerah Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga jarak maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara, potensi bahaya meliputi daerah Sungai Woro hingga jarak maksimal 3 km dan Sungai Gendol hingga jarak maksimal 5 km.