Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Dinas Kesehatan terus memperkuat edukasi dan sosialisasi terkait pencegahan stunting, sekaligus menghadirkan inovasi dalam penanganannya.
"Ada beberapa intervensi yang kami lakukan, salah satunya program one day one egg, serta pemberian Pangan untuk Keperluan Medis Khusus atau PKMK bagi balita stunting," jelasnya.
Menurut Siti Maria, penanganan stunting tidak cukup hanya dengan makanan biasa. Anak yang sudah mengalami stunting membutuhkan pangan khusus yang diformulasikan sesuai kebutuhan tubuhnya.
Ia juga mengingatkan adanya ancaman lain yang perlu diwaspadai, yakni kondisi remaja putri.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan 42,3 persen remaja putri di Kota Cirebon mengalami anemia. Ini bisa menjadi faktor risiko stunting di masa depan," jelasnya.
Ia mengimbau para orang tua, remaja, dan seluruh keluarga untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memperhatikan asupan gizi seimbang, serta memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
"Pencegahan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan peran dan kesadaran bersama dari seluruh lapisan masyarakat,” ajaknya.*