"Harapannya Kota Cirebon ke depan semakin mampu menghadirkan iklim politik yang inklusif serta pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat," harapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Devi Siti Sihatul Afiah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi yang penting antara Bawaslu dengan Pemkot Cirebon, khususnya melalui Kesbangpol.
Ia menambahkan, bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat signifikan dalam proses demokrasi.
"Kami ingin memastikan bahwa demokrasi yang berlangsung di kota ini memiliki kualitas yang baik dan bertanggung jawab,” jelas Devi.
Berdasarkan data yang dipaparkannya, kelompok usia muda mendominasi jumlah pemilih dalam pemilu, mencapai 56,45 persen.
Karena itu, Bawaslu menilai penting untuk melibatkan pelajar dan mahasiswa sebagai pengawas partisipatif dalam setiap proses demokrasi.
"Dengan proporsi pemilih muda yang begitu besar, menjadi kewajiban kita bersama untuk memastikan mereka memahami perannya dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas,” lanjutnya.
Devi juga mengingatkan tentang ancaman misinformasi dan hoaks yang kerap menyebar menjelang pesta demokrasi.
Ia menekankan perlunya kecermatan dalam menerima informasi agar tidak terjebak pada narasi menyesatkan.
"Generasi muda harus lebih waspada. Jangan terbawa hoaks, jangan terprovokasi. Kemampuan memilah informasi adalah bagian dari tanggung jawab sebagai pemilih," tegasnya.***