Pemerintah Kota Cirebon berharap, hasil kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi pembangunan kota yang lebih inklusif.
Dengan adanya kegiatan ini, Sumanto mengatakan, Kota Cirebon kembali menegaskan posisinya sebagai kota yang terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi lintas sektor, serta sebagai ruang belajar bersama dalam mewujudkan pembangunan perkotaan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
"Kami berharap kegiatan Global Studio 2025 berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta memperkuat semangat kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan komunitas," tutup Sumanto.
Sementara itu, perwakilan dari University of Sydney, Dr Luke Hespanhol, yang juga merupakan dosen senior dan Direktur Program Magister Desain Interaksi dan Seni Elektronik di universitas tersebut, menyampaikan rasa bangganya dapat kembali ke Kota Cirebon.
"Suatu kehormatan bagi kami dan para mahasiswa untuk dapat kembali mengikuti Global Studio di Kota Cirebon," ujarnya.
Dr Luke menambahkan, Kota Cirebon memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan kota lain di Indonesia.
"Cirebon adalah kota yang indah dan berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengalaman belajar di sini menjadi begitu berkesan bagi para mahasiswa, khususnya bagi mereka yang berasal dari luar negeri," ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya tentang riset dan desain, tetapi juga tentang memahami manusia, budaya, dan cara masyarakat berinteraksi dengan ruang.
"Bagi kami, Kota Cirebon menjadi tempat ideal untuk belajar tentang hubungan antara warga dan lingkungannya," tuturnya.***