KLIKAKTUAL.COM - Anggota DPR RI, Prof Rokhmin Dahuri, menyampaikan orasi pada acara Dies Natalis ke-67 Universitas Lampung Mangkurat (ULM) di Kampus ULM, Banjarmasin, pada Senin, 22 September 2025.
Prof Rokhmin yang juga Rektor Universitas UMMI Bogor ini, menekankan tiga peran penting dan kontribusi utama perguruan tinggi dalam mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Pertama, hasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten pada bidang ilmunya, unggul, berkahlak mulia, beriman dan taqwa.
Jalankan proses belajar, praktikum, penelitian, praktek lapang, magang dan kegiatan pendidikan lainnya yang berkualitas dunia.
"Dalam konteks tri darma pendidikan tinggi, ini termasuk darma ke-1 yakni Pendidikan," ujarnya.
Tugas kedua yakni hasilkan informasi ilmiah, IPTEK dan inovasi yang diperoleh melalui aktivitas penelitian atau masuk dalam Darma kedua.
"Informasi ilmiah itu menjadi dasar dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan bagi para mitra perguruan tinggi yang meliputi pemerintah, industri swasta maupun BUMN, masyarakat dan media massa. Ini yang kita sebut kolaborasi penta helix," tandas anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat yang masuk dalam Darma ketiga.
Dengan informasi ilmiah, IPTEK dan inovasi yang dihasilkan dan dimiliki, perguruan tinggi dapat membantu pemerintah pusat maupun daerah dalam menyusun rencana pembangunan, manajemen pembangunan dan aspek lainnya.
Dalam pandangan pakar kelautan internasional ini, pemerintah harus memiliki roadmap (peta jalan) pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Indikator kinerja utama dari Indonesia Emas 2045 ada sepuluh variabel. Mulai dari pendapatan penduduk per kapita sebesar 30.000 dolar AS, kondisi sosial-ekonomi yang adil, tidak ada pengangguran, semua warga negara hidup sejahtera, kapasitas IPTEK kelas satu, berdaulat dibidang pangan, energi dan air sampai keberlanjutan.
"Kondisi Indonesia saat ini, masih jauh dari yang kita harapkan. Berdasarkan analisis kesenjangan dengan Indonesia Emas 2045 yang kita harapkan, ada empat kluster kebijakan pembangunan yang harus dilakukan pemerintah dan rakyat Indonesia secara berkesinambungan. Empat kluster itu yakni ekonomi, sosial-budaya, lingkungan hidup dan polhukamhan (politik, hukum, keamanan dan pertahanan)," jelasnya.
Di hadapan civitas akademika Universitas Lampung Mangkurat, Prof Rokhmin mengemukakan, iptek dan inovasi bisa digunakan para mitra perguruan tinggi untuk membangun serta menggerakkan perekonomian bangsa.
"Mencakup sektor ekonomi primer yakni pertanian, kelautan, perikanan, kehutanan dan ESDM. Kedua sektor ekonomi sekunder yang salah satunya industri manufaktur, seperti makanan dan minuman, farmasi, elektronik, otomotif, tekstil, bioteknologi, industri digital dan lainnya," paparnya.
"Ketiga sektor ekonomi yakni jasa, perdagangan, pariwisata dan ekonomi kreatif," sambungnya.