Jakarta, Klikaktual.com - Anggota DPR RI Prof Rokhmin Dahuri menyerahkan 15 ribu bibit pohon buah-buahan pada para petani di Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Bantuan 15 ribu bibit produktif ini merupakan program aspirasi dari Prof Rokhmin sebagai anggota Komisi IV DPR RI bekerja sama dengan BPDAS Cimanuk Citanduy, akhirnya bisa tersalurkan ke para petani.
"Alhamdulillah, para petani di Cirebon dan Indramayu dapat bantuan bibit pohon produktif. Ada bibit mangga, jambu, nangka dan petai. Ini upaya kita dari DPR RI dan pemerintah untuk kesejahteraan petani," ucap Prof Rokhmin.
Baca Juga: Tradisi Gunungan Warnai Peringatan Maulid Nabi SMK YPM 8 Sidoarjo Peringati Maulid Nabi
Bantuan secara simbolis diserahkan Rokhmin ke petani di sela kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di BPDAS Cimanuk–Citanduy, Indramayu, pada hari Kamis, 4 September 2025.
Dalam kegiatan bimtek, Guru Besar Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - IPB University ini menegaskan pentingnya upaya penyelamatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk-Citanduy yang sudah di ambang krisis ekologis.
"Degradasi hutan, banjir bandang dan konflik air bukan lagi isu tetapi ancaman nyata yang sangat serius. Gagal menyelamatkan DAS, berarti kita sedang menggali kuburan bagi anak cucu kita sendiri," jelasnya.
Baca Juga: SMK YPM 1 Taman Gelar Peringatan Maulid Nabi
Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan sekitar 40.875 hektar lahan di DAS Cimanuk–Citanduy berada dalam kondisi kritis.
Kerusakan ini memicu bencana beruntun: banjir di Garut dan Sumedang, kekeringan di Indramayu dan Cirebon serta pendangkalan waduk strategis.
"Ini bukan sekadar krisis ekologi, tapi juga ancaman sosial dan ekonomi nasional. Hutan dirusak, air hilang rakyat menderita dan negara bisa lumpuh," katanya.
Dengan sekitar 40.875 hektar lahan kritis atau 28 persen dari total wilayah DAS, dampak kerusakan sudah nyata.
Di Garut dan Sumedang terjadi banjir bandang, kekeringan ekstrem di Cirebon dan Indramayu, serta pendangkalan waduk yang memicu konflik air.
Kerusakan hulu menjadi pemicu bencana hilir, memperlihatkan betapa terhubungnya ekosistem dan kehidupan sosial.