Penyebab Fenomena Rojali dan Rohana Menurut Psikolog

photo author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 20:43 WIB
Ilustrasi rojali (Foto/Binus University)
Ilustrasi rojali (Foto/Binus University)



Jakarta, Klikaktual.com - Psikolog klinis dan forensik, Kasandra Putranto, menjelaskan soal penyebab di balik fenomena Rojali atau Rohana.

Fenomena Rojali dan Rohana ini belakangan ini trending di berbagai sosial media.

Bahkan, warganet banyak yang menafsirkan fenomena Rojali dan Rohana dengan beberapa definisi.

Beberapa menafsirkan sebagai rombongan hanya nanya-nanya, rombongan hanya narsis, dan rombongan hanya nongkrong saja.

Baca Juga: Rojali dan Rohana Jadi Istilah Baru Soal Daya Beli Masyarakat Indonesia, Apa Itu?

Menurut Kasandra, fenomena ini muncul karena faktor kebutuhan di mana kunjungan ke pusat perbelanjaan, tidak semata bertujuan membeli barang untuk memenuhi kebutuhan fisiologis.

Namun, hanya untuk memenuhi kebutuhan sosial dan aktualisasi diri, seperti berkumpul, refreshing (penyegaran) atau healing (pemulihan).

"Manusia memiliki lima tingkat kebutuhan, yakni fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri," katanya, dikutip dari Antara, pada hari Kamis, 31 Juli 2025.

Baca Juga: Awal Mula Terpecahnya Kesultanan Cirebon

"Sering kali orang bersikap ingin membeli sesuatu untuk membuat citra diri sebagai konsumen di depan penjual, teman, atau bahkan diri sendiri," sambungnya.

Selain itu, ini juga berkaitan dengan mekanisme perlindungan harga diri, yaitu ketika seseorang tidak ingin tampak tidak mampu di mata orang lain.

Sehingga, banyak orang yang akhirnya berpura-pura tertarik untuk menghindari rasa malu atau rendah diri.

"Ketika seseorang sadar bahwa dia tidak mampu membeli, tapi, sangat ingin atau berada di lingkungan konsumtif, timbul konflik batin," ucap Kasandra.

"Untuk meredakan perasaan malu, kecewa, atau tidak nyaman itu, mereka melakukan tindakan seolah-olah membeli," sambungnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X