Jakarta, Klikaktual.com - Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mendatangi Mapolresta Surakarta (Polresta Solo) pada Rabu, 23 Juli 2025, untuk menjalani pemeriksaan atas laporan dugaan pencemaran nama baik terkait isu ijazah palsu.
Saat tiba, Jokowi membawa semua ijazah asli mulai dari SD, SMP, SMA, hingga S1 Fakultas Kehutanan UGM sebagai bentuk bukti dan tanggung jawab atas tuduhan yang muncul.
Proses pemeriksaan berlangsung selama kurang lebih tiga jam, dimulai sekitar pukul 10.10 WIB dan berakhir sekitar 13.10 WIB.
Ijazah asli SMA dan S1 disita oleh penyidik Polda Metro Jaya, sebagai bagian dari kelengkapan berkas penyidikan.
Baca Juga: 12 Mahasiswa UI BBC Laksanakan KPM di Desa Bodelor, Usung Tema Semangat ASIKIN
Keputusan Jokowi untuk menyerahkan ijazah asli mencerminkan sikap terbuka dan kooperatif terhadap proses hukum, sekaligus menanggapi keraguan publik atas keaslian dokumen akademik yang beredar.
Tuduhan ijazah palsu ini sendiri telah mencuat beberapa tahun lalu, bermula saat Rismon Hasiholan Sianipar dan beberapa pihak mempertanyakan aspek tipografi dan keabsahan dokumen akademik Jokowi.
Beberapa aktivis, termasuk Roy Suryo, mengkritik penggunaan font Times New Roman pada ijazah 1985, mengklaim bahwa jenis huruf itu belum umum dipakai di Indonesia kala itu.
Baca Juga: Job Fair 2025 Pemkot Cirebon Sediakan Lebih dari Seribu Lowongan Kerja
UGM sendiri menegaskan versi asli ijazah Jokowi dipegang oleh yang bersangkutan dan bahwa dokumen tersebut sah dan teregistrasi di database universitas.
Pada 22 Mei 2025, Bareskrim Polri menyatakan telah menghentikan penyelidikan awal dan menyimpulkan ijazah Jokowi adalah asli, berdasar pemeriksaan dan pencocokan rekam jejak akademik UGM.
Bareskrim juga menekankan tidak terdapat unsur pidana dalam investigasi terhadap ijazah tersebut, sehingga laporan atas tuduhan palsu dianggap tidak terbukti.
Baca Juga: Prabowo Luncurkan Logo HUT RI ke-80: Simbol Persatuan dan Kedaulatan Bangsa
Meski demikian, polemik kembali mencuat ketika video pemeriksaan di Polresta Solo viral, memicu diskusi seputar integritas dokumen dan peran lembaga hukum dalam menanggapi isu publik.
Dalam konferensi pers setelah pemeriksaan, Jokowi menegaskan ia menjawab semua pertanyaan penyidik dan menyerahkan bukti secara lengkap sebagai bentuk transparansi.