Jakarta, Klikaktual.com - Setiap tanggal 18 Juli, dunia memperingati hari lahir Nelson Mandela, seorang tokoh legendaris yang menjadi simbol perjuangan melawan apartheid dan ikon perdamaian global.
Hari ini dikenal sebagai Nelson Mandela International Day, ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 2009. Mandela tak hanya dikenal sebagai Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan, tapi juga karena semangat pengampunan dan rekonsiliasi yang menginspirasi dunia.
Nelson Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Mvezo, Afrika Selatan. Ia menghabiskan 27 tahun hidupnya di penjara karena menentang sistem apartheid yang memisahkan ras secara brutal.
Baca Juga: SMK Walisongo 1 Gempol Gaungkan Semangat Belajar dan Berprestasi Lewat MPLS
Setelah dibebaskan pada 1990, Mandela berperan penting dalam transisi Afrika Selatan menuju demokrasi. Pada 1994, ia terpilih menjadi presiden pertama yang dipilih secara demokratis oleh seluruh warga negara, terlepas dari ras mereka.
Mandela tidak hanya membangun bangsa, tapi juga membangun harapan. Meski mengalami penindasan dan kekejaman rezim apartheid, ia memilih jalan damai dan rekonsiliasi. Filosofi hidupnya mencerminkan kekuatan hati manusia untuk mengampuni dan merangkul mereka yang pernah menjadi musuh. Salah satu kutipannya yang terkenal, It always seems impossible until it’s done, menjadi semboyan banyak gerakan sosial di seluruh dunia.
Baca Juga: Daftar Pemain Drma Korea The Nice Guy Lengkap dengan Perannya
Setiap 18 Juli, masyarakat dunia diimbau untuk melakukan aksi nyata selama 67 menit, melambangkan 67 tahun kontribusi Mandela untuk kemanusiaan. Aksi ini bisa berupa kegiatan sosial, edukasi, lingkungan, atau pelayanan masyarakat. Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap semangat Mandela dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan.
Nelson Mandela wafat pada 5 Desember 2013, namun warisan perjuangannya tetap hidup. Ia tidak hanya meninggalkan sejarah, tetapi juga inspirasi global tentang pentingnya perdamaian, keadilan sosial, dan kemanusiaan. Di tengah dunia yang masih dipenuhi konflik dan diskriminasi, semangat Mandela tetap menjadi obor penuntun untuk masa depan yang lebih adil dan bersatu. (Syamsi Wajkumar)