Jakarta, Klikaktual.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, menggelar kegiatan Gebyar Pendidikan Masyarakat tahun 2025.
Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi dan evaluasi terhadap pendidikan nonformal yang selama ini berjalan di wilayah tersebut.
Berlangsung di halaman Kantor Disdik, kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Cirebon, Imron Rosyadi dan dihadiri jajaran Forkopimda.
Baca Juga: Tindak Lanjut Musrenbang, Pemkab Cirebon : Yakin Usulan Prioritas Dikawal DPRD Jabar
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Ronianto menyebutkan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi pendidikan nonformal di tengah masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengevaluasi dan sekaligus menegaskan bahwa pendidikan nonformal di Kabupaten Cirebon terus berjalan dan memberikan kontribusi nyata," ujar Ronianto, dikutip dalam keterangan resminya, pada hari Kamis, 22 Mei 2025.
Ia menyampaikan apresiasi kepada para pengelola PKBM, LKP dan lembaga sejenis lainnya yang telah membantu masyarakat.
Baca Juga: Spring Of Youth Raih Kenaikan Rating, Pump Up The Healthy Love Alami Penurunan Rating
Khususnya mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal untuk tetap memperoleh pendidikan dan keterampilan.
"Anak-anak yang tidak melanjutkan ke jenjang formal tetap bisa mendapatkan bekal melalui pendidikan kesetaraan maupun pelatihan keterampilan di LKP dan LPK. Ini sangat membantu mewujudkan masyarakat yang mandiri," ujarnya.
Ronianto mengungkapkan, dalam kegiatan ini turut dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Disdik Kabupaten Cirebon dengan Kodim 0620, Kemenag, dan Disdik Provinsi Jawa Barat, untuk memperkuat sinergi dalam membangun integritas pendidikan di Jawa Barat.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, dalam sambutannya menekankan pentingnya menggali potensi anak-anak melalui pendidikan, baik formal maupun nonformal agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga menyinggung peran keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulan dalam membentuk karakter anak.
Bahkan, Imron Rosyadi menilai perlu adanya pendekatan lebih tegas bagi anak-anak, yang terindikasi menyimpang dari norma.
