Klikaktual.com- Meninggalnya seorang Paus atau saat Paus mengundurkan diri, Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, yang berarti kursi kosong.
Selama masa ini, wewenang kepemimpinan gereja diserahkan kepada Dewan Kardinal.
Para kardinal, yang terdiri dari uskup dan pejabat tinggi Vatikan dari berbagai negara, dipilih langsung oleh paus. Mereka biasanya dapat dikenali dari jubah merah yang khas.
Pemilihan paus baru akan berlangsung melalui proses panjang dan tertutup yang dikenal dengan sebutan konklaf.
Konklaf merupakan sebuah sidang tertutup untuk memilih paus baru sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma.
Istilah konklaf berasal dari bahasa Latin cum clave, yang memiliki arti terkunci, dimana selama proses pemilihan para Karxinal tidak boleh berkomunikasi dengan dunia luar.
Tradisi Konklaf dilaksanakan di Kapel Sistina, salah satu bangunan paling ikonik di Vatikan.
Selama konklaf, nantinya para kardinal tinggal di hotel Casa Santa Marta yang terletak di dalam kompleks Vatikan dan tidak diperkenankan keluar dari Vatikan hingga paus baru terpilih.
Kardinal berusia di bawah 80 tahun berhak memberikan suara dalam konklaf.
Dari total 252 kardinal, terdapat 135 kardinal elektor yang berasal dari berbagai benua, seperti Eropa, Asia, Amerika Utara, Afrika, Amerika Selatan dan Oseania.
Nantinya, selama konklaf berlangsung, para kardinal dilarang berkomunikasi dengan dunia luar, termasuk menggunakan telepon, internet, atau membaca surat kabar.
Sebelum pintu Kapel Sistina ditutup, para kardinal elektor akan mengambil sumpah untuk menjaga kerahasiaan mutlak.
Pemilihan paus vatikan dilaksanakan secara rahasia, dengan setiap kardinal menuliskan nama kandidat dalam sebuah surat suara, berdoa, dan memasukkan surat suara tersebut ke dalam sebuah piala besar.
Setiap hari dilaksanakan hingga empat putaran pemungutan suara, dan seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih menjadi paus baru.