SIDOARJO, Klikaktual.com - Inilah sejarah terbaru untuk SMA Muhammadiyah 1 Taman (SMAMITA) Sidoarjo. Untuk kali pertama acara pemeran karya siswa sekolah itu sukses dan berkesan.
Ya, acara yang biasanya disiapkan pihak sekolah, kali ini segala persiapan acara bertajuk Gelar Karya SMAMITA 2025 itu, digarap tangan-tangan dingin panitia, yang tak lain adalah siswa dari kelas 10. Mereka penuh antusias, sejak awal tahun 2025 lalu, telah menyiapkan keperluan untuk mendukung penampilan berbagai karya kakak kelasnya: kelas 11 dan 12.
Kolaborasi apik seluruh siswa SMAMITA itu akhirnya berbuah manis. Seluruh penampil dari kelas 11 dan 12 dapat menyajikan karya-karya mereka tanpa halangan berarti. Kehangatan itu juga mereka tunjukkan dalam karya bersama, yaitu, Dolanan Tradisional, ini diikuti seluruh peserta didik.
Itulah bentuk keseruan dari even tahunan SMAMITA pada 2025 ini. "Kami memberikan ruang kreatif bagi siswa. Melalui manajemen semacam itu, sekaligus memotivasi peserta didik kami dalam menumbuhkan kerjasama dan sikap tenggang rasa," kata Riskiyani Wulandari, Ketua Pelaksana, sekaligus Staff Kurikulum SMAMITA.
Dalam even kali ini, kata dia, pihak sekolah berharap menjadikan ajang mempersiapkan para siswa mampu bermasyarakat dengan baik: teruji secara akademis dan keorganisasian yang didapat selama menempuh pendidikan di SMAMITA.
Dengan pengalaman itu, maka, kesadaran bersosial siswa, lanjutnya, menjadikan modal penting untuk mengembangkan bakat dan minat nanti, di tengah kehidupan masyarakat yang dinamis.
"Kami tentunya mengharapkan siswa kami, setelah lulus nanti, tak hanya menjadi pribadi terpelajar, tetapi juga sosok yang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. Mereka bisa menjadi tauladan baik di lingkungan masing-masing," ujarnya.
"Semoga manajemen even seperti ini, nanti dapat lebih dilakukan kembali dan lebih baik," sambungnya.
Sepanjang persiapan dan berlangsungnya pameran, ia menambahkan, seluruh dewan guru tutut memberi pendampingan. "Sehingga, dari kolabariasi seluruh civitas sekolah, kami dapat melihat langsung berbagai karakter peserta didik. Ini modal kami ke depan memberikan pendampingan sesuai bakat dan minatnya," teranganya.
Hal berkesan tak hanya dirasakan oleh manajmean sekolah, tapi juga panitia. Seperti, yang dirasakan oleh Ameira Zalfa Ranetta dan Haidar Mirza Wicaksono. Kedua siswa kelas 10 -7 tersebut adalah ketua kelompok penampil karya seni Reog Cemandi dan Drama Semasa Sekolah: karya siswa kelas 11 dan 12.
Bagi Ame (sapaan Ameira Zalfa Ranetta) kegiatan Gelar Karya P5 kali ini merupakan even besar: rumit dan menguras tenaga. Sebab, harus bisa menyiapkan berbagai properti atau miniatur karya pendukung Reog Cemandi. Seperti surau, dan tembok, yang banyak menguras pikiran, dan tenaga saat membutnya. Namun, Ame dan tim tak putus semangat untuk mewujudkan, berkat dukungan dan bimbingan guru penamping.
"Sempat bikin kaget, tapi kami yakin bisa. Alhamdulillah semua mendukung, mulai guru dan kakak kelas yang akan tampil semua bisa kami handle dengan baik," kata Ame, Ketua Tim yang sekaligus mantan anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) kala duduk di bangku SMP, itu.
"Yang paling seru, tentu saat drama-drama persiapannya. Ada gontok-gonto-kan karena tak seauai atau selisih paham. Tapi ini yang nanti akan menjadi kenangan kami," sambungnya.
Begitu juga Mirza (sapaan Haidar Mirza Wicaksono). Ia merasa beruntung mendapatkan kesempatan menjadi panitia even. "Di acara ini, jadi bisa saling mengenal kakak kelas kami. Dan banyak belajar ke mereka tentang pengalaman yang di dapat selama sekolah," ujar Mirza, yang didapuk sebagai Wakil Ketua Tim, itu.
