2. Mengurangi Pos-pos Anggaran Kegiatan Seremonial.
Sri Mulyani juga menuturkan alasan lain Presiden Prabowo memangkas anggaran di Kementrian atau lembaga.
Melalui Inpres, Presiden Prabowo meminta untuk mengalihkan pos-pos anggaran dalam APBN yang dinilai tidak dapat secara langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
Misalnya, kegiatan seremonial, halalbihalal, analisis, kajian, seminar, rapat dan diklat.
"Termasuk belanja-belanja yang selama ini digunakan kementerian untuk maintenance, perawatan dan pemeliharaan, perjalanan dinas, ini yang sudah berkali-kali disampaikan. Itulah area-area yang kita akan minta kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi yang cukup dalam, cukup tajam," ujar Sri Mulyani.
3. Dialokasikan Untuk Hilirisasi.
Setelah dilakukan efisiensi anggaran, Sri Mulyani menyampaikan, presiden memerintahkan untuk melakukan realokasi pada belanja-belanja yang lebih produktif.
Menurutnya, Presiden Prabowo menginginkan belanja yang fokus pada menciptakan pertumbuhan ekonomi, produktivitas, peluang kerja dan manfaat langsung bagi masyarakat.
"Seperti Bapak Presiden sampaikan, penciptaan kesempatan kerja, menciptakan produktivitas, menghasilkan devisa, atau menghemat devisa, termasuk mendorong industrialisasi untuk hilirisasi. Ini semuanya akan kita koordinasikan dan kita laksanakan dalam sebulan ke depan," kata Sri Mulyani.