Jakarta, Klikaktual.com - Pemerintah Kabupaten Cirebon, tengah menyiapkan langkah konkret untuk menangani dampak banjir yang melanda di lima kecamatan dan delapan desa.
Salah satunya dengan melakukan penanganan infrastruktur serta distribusi bantuan kepada warga terdampak.
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyampaikan hal tersebut saat meninjau Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairiyah di Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, yang terdampak banjir.
Baca Juga: Potret Pembangunan di Jawa Barat Dinilai dalam Keadaan Darurat
"Banjir ini berdampak pada lima kecamatan, yaitu Beber, Sumber, Weru, Tengah Tani, dan Talun, meliputi delapan desa dengan 2.430 jiwa terdampak dan 666 rumah yang terendam,"kata Wahyu, pada hari Sabtu, 18 Januari 2025.
Ia menjelaskan, bahwa air di sejumlah titik sudah mulai surut, seperti di Desa Dawuan. Namun, ada satu perumahan yang masih tergenang, sehingga dilakukan upaya penyedotan air.
“Insya Allah, setelah debit air sungai menurun, kami akan menuntaskan penanganan di area tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Lipstik Merk Korea yang Awet dan Tahan Lama
Pemkab Cirebon juga telah mendistribusikan bantuan berupa makanan, air bersih, serta alat kebersihan kepada warga terdampak.
Selain itu, petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dikerahkan untuk membersihkan area banjir.
“Pembersihan di beberapa titik sudah melibatkan Damkar, sementara DLH menangani pengangkutan sampah. Alat kebersihan juga kami bagikan kepada masyarakat untuk membantu proses ini,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Siap-siap Jadi Kaya Raya, 4 Shio Ini Diprediksi Bakal Kebanjiran Rejeki Seoanjang Tahun 2025
Di Ponpes Al-Khairiyah, banjir menyebabkan kerusakan pada pagar, kaca, dan tanggul penahan tanah (TPT) di tepi sungai.
Wahyu mengungkapkan, kerusakan TPT menjadi perhatian utama, karena berisiko bagi rumah di sekitarnya jika banjir kembali terjadi.
Selain itu, tercatat satu korban luka akibat terkena benda tajam saat membantu evakuasi.
