Uji coba CTC atau sistem pengendalian perkeretaapian terpusat tersebut meliputi lima stasiun. Yaitu Tanjungrasa, Pabuaran, Pringkasap, Pasirbungur dan Cikaum.
Centralized Trafic Control (CTC) dioperasikan untuk menjamin keselamatan dan efektifitas penggunaan sumber daya dalam pengoperasian kereta yang dilakukan KAI yang sejak dulu setiap stasiun dikendalikan oleh 1 orang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api).
Kini kendali stasiun akan dilakukan secara remote di CTC oleh 1 orang PPKP (Pengatur Perjalanan Kereta api Terpusat). PPKP di CTC dapat mengendalikan beberapa stasiun secara langsung.
Tuntutan teknologi membuat CTC di Daop 3 Cirebon, sangat dibutuhkan dalam menjamin keselamatan serta efektifitas dalam penggunaan sumber daya.
Diharapkan dengan uji operasional CTC tersebut, yang berfungsi sebagai sistem pengendali lalu lintas perjalanan kereta api secara terpusat dapat semakin menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan KA.
KAI terus berkolaborasi membangun budaya keselamatan yang proaktif sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang masyarakat berikan kepada Perusahaan.
Baca Juga: Selamat Hari Pariwisata Sedunia! Ini 5 Wisata Indonesia yang Mendunia, Kamu Pernah Ke Sini?
Strategi yang akan KAI arahkan bertujuan agar, KAI menjadi moda transportasi yang sustainable dengan memberikan layanan yang lebih berkualitas bagi masyarakat dengan memaksimalkan operational excellence, customer loyalty, ESG, dan financial sustainability.
“KAI akan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian selama masa Posko Angkutan Nataru 2025 nanti. "Safety and Sustainability." Safety is our DNA, Sustainability is our Future," tutup Dicky.***