CIREBON, KLIKAKTUAL.COM - Puncak Hari Jadi Cirebon Ke-597 ditandai dengan upacara di Alun-alun Kejaksan, pada hari Minggu, 7 Juli 2024.
Usai upacara, salah satu hal menarik dalam rangkaian Hari Jadi Cirebon ini adalah Prosesi Agung.
Dimana prosesi Agung dilakukan pada saat menuju Gedung DPRD Kota Cirebon. Prosesi ini dipimpin oleh seorang Manggala Yudha dengan membawa pasukan Wiraja-Baladika-Suratani yang akan mengawal pemangku adat, Pj Wali Kota, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Forkopimda Kota Cirebon menuju Gedung DPRD Kota Cirebon.
“Gelar prosesi ini menghadirkan gambaran pasukan kesultanan Cirebon sebagai bentuk pengenalan akan adat dan budaya Kota Cirebon,” ujar Pj Wali Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi.
Rangkaian pasukan Prosesi Agung memiliki filosofi tersendiri. Di urutan pertama, ada pasukan paskibraka dengan jumlah 33 orang yang menggambarkan jumlah wirid setelah salat.
Kemudian ada sembilan pengiring pataka melambangkan sembilan wali Allah. 16 orang penari melambangkan dalam kehidupan, umat Islam harus jinem yang artinya satu yang enam.
"Maknanya kita harus yakin dan mantap pada rukun Islam yang enam,” lanjut Pj Wali Kota.
Selanjutnya, rengrengan Forkopimda, menggambarkan para pangageng Kasunanan Cirebon. Pasukan SKPD, menggambarkan kekuatan Suratani yang merupakan pasukan inti Kasunanan Cirebon.
Baca Juga: Hari Jadi Cirebon Ke-597, Pemkot Cirebon Serukan Anti Judi Online dan Pinjol Ilegal
Ada juga pasukan pengapit sebelah kanan baladika, merupakan pasukan pemukul Kasunanan Cirebon. Sebelah kiri Jagasatru, merupakan pasukan yang bertanggungjawab atas Kasunanan Cirebon.
Selanjutnya, ada pasukan Dinas Perhubungan, adalah sarana modern yang pertama kali dibangun di Kota Cirebon dengan dibuktikan pembangunan jawatan, pos, telegram, telefon ketika era Belanda.
Lalu ada pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) , komponen yang pertama milik Pemerintah Kota Cirebon dibuat tahun 1918 oleh Mr Johan, Wali Kota Cirebon pertama.
Ada pula pasukan Linmas, merupakan pengejawantahan dimana dulu merupakan bagian perlindungan (pengayom) masyarakat.