Komisi 1 DPR : Bersyukur Prabowo Tidak Terpancing Buka Data Pertahanan

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 15:39 WIB
Meutya Hafid Ketua Komisi I DPR RI (dpr.go.id)
Meutya Hafid Ketua Komisi I DPR RI (dpr.go.id)

Jakarta, Klikaktual.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid bersyukur Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak terpancing untuk membuka data pertahanan saat debat ketiga Capres RI Minggu 8 Januari 2024 malam.

Menurut Meutya, baik capres nomor urut 1 Ganjar Pranowo dan nomot urut 3 Anies Baswedan tidak memahami risiko yang akan timbul bagi pertahanan dan kedaulatan negara dan berpotensi menjadi perhatian dunia bila data pertahanan dibuka di hadapan publik.

Menurutnya, tindakan Prabowo merupakan bentuk kenegarawanan, mementingkan negara di atas politik. Bahwa data pertahanan lanjut Meutya merupakan informasi yang sifatnya rahasia dan berisiko bagi kedaulatan negara jika menyampaikannya secara terbuka di hadapan publik.

Dikutip dari berbagai sumber Senin 8 Januari 2024, sebelumnya capres Ganjar Pranowo dan capres Anies Baswedan meminta kepada Menteri Pertahanan yang juga capres RI nomor urut 2 Prabowo Subianto untuk membuka data pertahanan negara pada debat ketiga Pilpres 2024 Minggu Januari 2024 malam.

"Alhamdulillah, Pak Prabowo tidak terpancing untuk membuka data pertahanan kita. Menurut saya ini bentuk kenegarawanan, mementingkan negara di atas politik meski sudah dicecar sebegitu rupa," ujar Meutya di Jakarta Senin 8 Januari 2024.

Menurut politikus Partai Golkar itu data pertahanan hanya bisa dibuka oleh kalangan tertentu.

"Data pertahanan negara tidak bisa sembarangan dibuka. Sifatnya rahasia negara, confidenti," tegas Meutya.

Baca Juga: Prabowo dan Anies Tidak Bersalaman Usai Debat Capres Ketiga, Kenapa?

Meutya yang juga merupakan Wakil Tim Kemenangan (TKN) Prabowo-Gibran menilai memanfaatkan data pertahanan yang sifatnya rahasia untuk menyudutkan lawan politik dalam debat mestinya tidak terjadi.

Menurutnya debat yang membahas pertahanan negara seharusnya menjadi ranah persatuan antara calon presiden karena sifatnya yang rawan terhadap kedaulatan bangsa.

"Negara lain sangat berkepentingan pada isu pertahanan ini. Harusnya kita memperlihatkan persatuan bahwa Indonesia dalam debat pertahanan, tentunya dengan sikap calon pemimpin yang penuh jiwa negarawan," ujar Meutya.

Ia berharap rakyat dapat bijak dan berhati-hati dalam memilih pemimpin ke depan karena kedaulatan negara pertaruhannya.

"Kondisi geopolitik dunia sangat rentan. Sangat mungkin berdampak kepada kita. Untuk itu, kita butuh pemimpin kuat yang bisa menjamin kedaulatan negara untuk membawa kita menghadapi tantangan dunia," katanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menggelar Debat Ketiga Calon Presiden Peserta Pemilu Tahun 2024 dengan tema Pertahanan, Keamanan, Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mike Dwi Setiawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemprov Jabar Dorong Proses Sertifikasi Aset Negara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:16 WIB

Begini Cara Pemprov Jabar Era KDM Cegah Bencana Alam

Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:10 WIB
X