Berbeda dengan sebelumnya, tradisi Natal di Yogyakarta ini, dimeriahkan dengan pentas kesenian Wayang Wahyu, yaitu pertunjukan wayang kulit yang diangkat dari cerita-cerita di Alkitab.
Perlu diketahui bahwa, Wayang Wahyu tak hanya pentas kesenian wayang biasa, tapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan wahyu atau firman Tuhan.
Menariknya lagi, tradisi Wayang Wahyu pun menjadi sarana untuk menunjukkan akulturasi budaya dan simbol toleransi keberagaman.
3. Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)
Masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara, juga punya tradisi perayaan Natal yang tidak kalah menarik, yaitu Marbinda dan Marhobas.
Marbinda merupaman tradisi menyembelih hewan menjelang Hari Raya Natal. Sedangkan, Marhobas adalah tradisi memasak hasil sembelih yang dilakukan oleh para pria.
Makna dari tradisi Natal Marhobas dan Marbinda ini, tidak hanya sekadar simbol kebersamaan dan pengingat persaudaraan antara masyarakat saja. Tapi, sebagai wujud dari rasa syukur kepada Tuhan.
4. Meriam Bambu (Flores)
Baca Juga: Baca Komik Perfect Marriage Revenge Sampai Tamat di Situs Resmi, Cek Disini!
Kemudian ada juga tradisi Natal yang dilakukan di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Meriam Bambu.
Tradisi Meriam Bambu ini, merupakan salah satu tradisi Natal di Indonesia yang sangat meriah, dan sudah dilakukan sejak 1980-an.
Dulunya, suara menggelegar dari meriam bambu dilakukan untuk memberikan kabar duka.
Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi Natal satu ini digunakan untuk mengekspresikan kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus.
5. Kunci Taon (Sulawesi Utara)
Selanjutnya ada juga tradisi Natal di Indonesia yang tidak kalah unik adalah Kunci Taon. Tradisi Natal yang banyak dijumpai di Kota Manado, Sulawesi Utara ini, secara harfiah diartikan dengan mengunci tahun, tradisi Natal di Manado ini resmi dimulai sejak memasuki bulan Desember.
