Baca Juga: 8 Kado Valentine Ini Cocok Diberikan Pria, Dijamin Berkesan!
Oleh karena itu, ia harus berkonsultasi dengan dokter dan memastikan bahwa dokter tersebut merupakan mitra sejati dalam perawatan penyakitnya.
Agar pikiran pasien lebih tenang setelah setiap kunjungan, Dr. Neelima Denduluri, MD, seorang ahli onkologi medis di Spesialis Kanker Virginia menyarankan untuk menyiapkan pertanyaan pada setiap janji pertemuan.
2. Beri tahu orang-orang di lingkungan terdekat pasien.
Salah satu hal yang membuat pasien khawatir adalah bagaimana cara menyampaikan berita diagnosis itu kepada teman, orang yang dicintai, dan keluarga besar.
Baca Juga: Catat! Ini Rencana Pengalihan Arus Lalu Lintas Selama Kirab Budaya Cap Go Meh Kota Cirebon
Jamie Larson, direktur asosiasi pemasaran dan komunikasi di Koalisi Survival Muda mengatakan bahwa pasien memiliki hak seratus persen untuk memutuskan atas apa yang akan dilakukan termasuk untuk tidak menceritakannya kepada orang lain.
Terlebih di awal, pasien butuh waktu untuk mempersiapkan kemungkinan respons emosional yang diterima.
Namun, dengan berpura-pura kepada diri sendiri ataupun orang lain jika pasien baik-baik saja bisa lebih membuat stres.
3. Cari support system yang cocok untuk pasien.
Baca Juga: Hari Kanker Sedunia 2023: Kenali Tanda dan Gejala Kanker Sejak Dini
Mendapatkan dukungan yang dibutuhkan dari orang lain dapat membantu meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental pasien.
Carilah support sistem atau sistem pendukung yang cocok dan kuat karena dapat memberikan kenyamanan yang luar biasa.
Akan tetapi apa yang terbaik untuk seseorang bisa jadi sangat berbeda dengan kecocokan orang lain.
Denduluri menjelaskan jika penderita kanker payudara mungkin merasa nyaman atau tidak untuk melakukan terapi mengatasi perasaannya secara berkelompok.
