3. Perubahan berat badan yang signifikan
Sebuah meta-analisis remaja tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menyimpulkan ada hubungan antara depresi dan obesitas.
Tidak sedikit orang yang depresi menemukan kenyamanan dalam makanan dan makan berlebihan.
Namun di sisi lain, beberapa orang yang depresi juga kekurangan energi untuk makan sehingga menurunkan berat badannya. Ketika mereka merasa lebih baik, mereka mungkin makan lebih banyak.
Dr Economou mengatakan jika berdasarkan penelitian, salah satu perawatan paling efektif untuk depresi ringan dan sedang yaitu dengan berolahraga.
4. Insomnia atau hipersomnia
Gangguan tidur adalah gejala inti dari depresi klinis. National Sleep Foundation menyatakan bahwa insomnia sering terjadi pada individu yang depresi.
Meski begitu, tidak semua orang dengan depresi mengalami insomnia. Banyak juga yang sebenarnya tidur lebih lama.
Terapi perilaku kognitif, alat bantu tidur, dan pengobatan depresi, dapat membantu meringankan masalah terkait tidur.
Sebaiknya orang mencoba untuk lebih giat olahraga dan menghindari kafein, alkohol, serta gadget sebelum tidur agar lebih nyenyak.
Baca Juga: 2 Pemuda di Kota Cirebon Dikeroyok Geng Motor, 7 Pelaku Berhasil Ditangkap: Ini Kronologinya!
5. Merasa gelisah
Seberapa besar perasaan gelisah seseorang dapat mengganggu kemampuannya untuk bekerja dan berhubungan dengan orang lain.
Dr Schwartz menyarankan untuk bertanya kepada diri sendiri apakah perasaan gelisah itu mengganggu tidur atau konsentrasi.