TOBA, Klikaktual.com - Jagat media sosial instagram dibuat heboh dengan video pengeroyokan. Video berdurasi 37 detik ini memperlihatkan seorang pria positif covid-19 dalam kondisi terikat dan dipukuli warga. Ia pukuli oleh warga.
Video tersebut diunggah oleh akun @jhosua_lubis. Dalam postingannya itu, Joshua menyebut jika pria yang dianiaya warga itu adalah omnya yang bernama Salamat Sianipar. Sang om ini dikonfirmasi positif covid-19 dan diminta dokter untuk isolasi mandiri di rumah. Namun sayangnya, alih-alih bisa melakukan isolasi mandiri di rumah, sang om justru tidak diterima masyarakat. Om Jhoshua harus mendapatkan tindakan persekusi bahkan penganiayaan dari warga.
"Tetapi masyarakat tidak terima. Akhirnya dia dijauhkan dari Kampung Bulu Silape. Dia kembali lagi ke rumahnya tetapi masyarakat tidak terima. Malah masyarakat mengikat dan memukuli dia. Seperti hewan & tidak ada rasa manusiawi," tulis Jhosua.
|BACA JUGA: Demokrat ke Wamendes: Daripada Tebar Fitnah, Lebih Baik Bantu Tangani Pandemi
Ia sebagai keluarga tentu tidak terima dengan perlakuan warga. Ia menyebut penganiayaan yang dilakukan warga pada omnya adalah kejahatan kemanusiaan
"Hukum Indonesia juga tegas melarang penyiksaan. Konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar 1945, menyatakan hak untuk bebas dari penyiksaana dalah hak yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. Hak untuk bebas dari penyiksaan juga tertuang dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia," ujarnya.
Ia pun berharap aparat bisa menindaklanjutin persoalan ini. Dari postingannya diketahui jika insiden ini terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara pada 22 Juli 2021. (dna)