Maksudnya adalah pembohong akan sering dan terlalu menekankan kejujuran mereka. Dengan menambahkan kata atau kalimat pada pernyataan yang dimaksudkan agar terdengar lebih meyakinkan. Contonnnya : "Sejujurnya."
Baca Juga: Main Malam Ini, Simak Link Live Streaming Fulham vs Chelsea di Liga Inggris
Pada kenyataannya, efek sebenarnya bisa jadi sebaliknya. Bahkan bisa kehilangan kredibilitas dan memperlemah argumen.
Terlalu menekankan kejujuran mencakup kalimat seperti: "Sejujurnya" , "Untuk memberitahumu yang sebenarnya" , "Percayalah padaku", "biar jelas" , "Faktanya adalah"
Mungkin kalimat-kalimat tersebut bermaksud untuk meningkatkan kejujuran, tetapi ini tidak diperlukan jika kamu jujur.
4. Membatasi Penyataan Mereka.
Selanjutnya, pembohong biasanya sering mengambil nada hati-hati ketika mereka mencoba untuk menipu orang lain.
Baca Juga: 10 Twibbon Bulan K3 Nasional 2023 Cocok Diunggah di Sosmed
Mereka mungkin merendahkan suaranya dan meminta klarifikasi dengan berkata "Apa maksudmu?" atau "Apa artinya ini?" atau menggunakan "Sejauh yang saya ingat" , "Yang saya ingat adalah".
Nah dari situ, kamu bisa dong menilai kalimat tersebut.
5. Menghindari Jawaban Langsung.
Orang mungkin juga akan berusaha menghindari kebenaran dengan menyiratkan jawaban daripada memberikan sanggahan langsung.
Misalnya jika tidak mau mengaku telah melakukan sesuatu, kalimat yang biasa digunakan : "Apakah menurut kamu saya akan melakukan seperti itu?" atau "Sekalipun tidak pernah terpikirkan di pikiran saya." .
Itulah lima kalimat yang harus kamu waspadai. Jika kamu sering mendengar seseorang mengeluarkan kalimat-kalimat di atas, harus waspada ya!
