Ini dapat terjadi ketika ada ada tekanan seperti masalah keuangan, jadwal yang padat, dan kebutuhan anak-anak lebih diutamakan daripada menghabiskan waktu bersama.
Mungkin hanya sekadar berkencan, berlibur, menjadikan seks sebagai prioritas dalam pernikahan bukan sebuah "kemewahan". Agar pernikahan menjadi sehat dan langgeng, ini adalah kebutuhan .
Sangat penting bagi anda dan pasangan untuk menghabiskan waktu berkualitas satu sama lain.
4. Dapatkan Pertanggungjawaban
Meskipun pasangan anda harus menjadi mitra pertanggungjawaban utama. Cari juga beberapa pasangan menikah lain yang dapat membantu meminta pertanggungjawaban anda.
Baca Juga: Istri Raditya Dika Trending di Twitter, Berikut Profil dan Biodata Anissa Aziza
Bertanggung jawab terhadap apa? Bertanggung jawab atas sumpah yang anda ambil pada hari pernikahan.
Setiap orang membutuhkan teman dan mentor yang dapat berfungsi sebagai sistem pendukung. Terutama pada orang yang sudah menikah.
Terkadang pasangan melihat perceraian sebagai satu-satunya solusi. Karena tidak ada orang lain di sekitar mereka yang mengingatkan. Bahwa ada solusi lain untuk mencegah perceraian.
5. Terimalah bahwa Pasangan adalah Manusia yang Sama Seperti Anda
Anda tahu bahwa suami atau istri anda adalah manusia.
Tapi masalahnya, ketika memikirkan tentang semua hal yang membuat and frustrasi, ada kemungkinan besar bahwa mereka tidak menjadi seperti yang andainginkan.
Manusia itu cacat dan mereka membuat kesalahan. Tetapi semakin anda menerimanya sebagai kenyataan, anda akan semakin terbuka untuk tidak marah dengan pasangan ketika mereka mengecewakan.
Baca Juga: Tempat Laundry Kebakaran di Desa Sutawinangun Cirebon, 1 Karyawan Meninggal Dunia
Kesabaran, pengampunan, pengertian, dorongan dan cinta, menjadi imbalan ketika anda gagal.