Apakah Rasulullah SAW Mengetahui Tata Cara Shalat Melalui Peristiwa Isra Miraj?

photo author
- Jumat, 10 Februari 2023 | 09:39 WIB
Isra Miraj 2023 adalah Momen Sakral bagi umat Islam (pexels @Yasir Gurbuz)
Isra Miraj 2023 adalah Momen Sakral bagi umat Islam (pexels @Yasir Gurbuz)

Dalam pendapat lain disampaikan oleh Ulama nusantara Syeikh Nawawi Al-Bantani.

Syeikh memaparkan bahwa sholat yang pertama kali diajarkan oleh Malaikat Jibril adalah sholat Dhuhur di pagi hari pada hari yang sama dengan peristiwa malam Isra.

Sebelum peristiwa Isra Miraj, Malaikat Jibril mengajarkan tata cara sholat yang pertama kalinya kepada Rasulullah SAW yakni pada saat sholat Dhuhur.

 Syeikh menjelaskan jika hal tersebut yang menjadi alasan mengapa belum diwajibkannya shalat Subuh pada hari itu.

Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Lebih dari 12.000, Presiden Erdogan Akui Ada Masalah dengan Bantuan

Pendapat berikutnya yakni oleh Ulama besar dari kalangan tabi’in Imam Hasan Al-Bashri.

Sholat dalam keadaan tidak sedang berpergian ketika pertama kali difardukan adalah empat rakaat yakni Dhuhur, Ashar, dan Isya sebagaimana disebutkan dalam hadits mursal. 

Murid Imam Ahmad bin Hanbal, yakni Syeikh Abu Ishaq Al-Harbi berpendapat bahwa sholat sebelum peristiwa Isra Miraj adalah dua rakaat sebelum terbit matahari dan dua rakaat sebelum terbenamnya matahari.

Ulama tafsir terkemuka Syeikh Yahya bin Sallam juga memiliki pendapat yang sama dengan Syeikh Abu Ishaq Al-Harbi.

Tidak disebutkan secara jelas mengenai kapan Malaikat Jibril mengajarkan tata cara sholat kepada Rasulullah SAW selain saat sebelum peristiwa Isra Miraj. 

Baca Juga: Jayapura Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,4

Oleh sebab itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa kewajiban sholat dimulai setelah Isra Miraj.

Dalam kitab Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Syeikh Ibnu Hisyam, tertulis:

قَالَ ابْنُ إسْحَاقَ: وَحَدَّثَنِي بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ أَنَّ الصَّلَاةَ حِينَ اُفْتُرِضَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَتَاهُ جِبْرِيلُ وَهُوَ بِأَعْلَى مَكَّةَ، فَهَمَزَ لَهُ بِعَقِبِهِ فِي نَاحِيَةِ الْوَادِي، فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ عَيْنٌ، فَتَوَضَّأَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْظُرُ إلَيْهِ، لِيُرِيَهُ كَيْفَ الطُّهُورُ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا رَأَى جِبْرِيلَ تَوَضَّأَ، ثُمَّ قَامَ بِهِ جِبْرِيلُ فَصَلَّى بِهِ، وَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَلَاتِهِ، ثُمَّ انْصَرف جِبْرِيل عَلَيْهِ السَّلَام.

Ibnu Ishaq berkata, sebagian ahli ilmu menceritakan kepadaku bahwa ketika sholat difardukan atas Rasulullah SAW, maka Jibril mendatangi beliau di dataran tinggi Mekah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rema Rismawati

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X