Orang-orang yang wafat pada hari Jumat akan diberikan perlindungan oleh Allah SWT dari fitnah kubur.
Keutamaan ini tertuang dalam hadis, Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin ‘Amr bin al-‘Ash:
Baca Juga: 20 Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islami Penuh Makna dan Tidak Pasaran
“Tiada seorang muslim yang wafat di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”
Arti dari terjaganya orang yang meninggal di hari Jumat dari fitnah kubur, menurut Al Manawi, adalah orang tersebut tidak akan ditanya malaikat saat di dalam kubur.
Sementara menurut Imam Al Zayadi, orang yang meninggal pada hari Jumat tetap akan ditanya malaikat. Tapi akan diberikan kemudahan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
5. Pahala Berangkat Shalat Jumat sama Seperti Pahala Puasa dan Shalat Selama 1 Tahun
Pahala tersebut akan diberikan jika orang tersebut mandi, membasuh pakaian dan kepala, bergegas menuju masjid, tidak menggunakan kendaraan, mendengar khotbah dengan hikmat.
Baca Juga: Rute Cap Go Meh Kota Cirebon, Start dan Finish di Vihara Dewi Welas Asih
Pahala berangkat Shalat Jumat tersebut tertuang dalam hadis berikut ini:
“Barang siapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khotbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khotbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan salat selama satu tahun.” (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim)
6. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Hari Jumat juga menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa. Karena pada hari tersebut Allah akan mengabulkan doa-doa hambanya yang bertakwa.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata:
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jumat; pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari yang sama Adam dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu juga Adam diturunkan dari surga (ke bumi), dan pada hari itu pula kiamat akan terjadi. Di dalam hari Jumat terdapat suatu saat yang tidak sekali-kali seseorang hamba yang beriman menjumpainya dalam keadaan salat – Rasulullah menggenggam jari jemarinya mengisyaratkan waktu itu cuma sebentar— lalu ia meminta suatu kebaikan kepada Allah, melainkan Allah memberinya apa yang dimintanya itu.”