Hal ini merupakan panggilan untuk din sendiri, untuk keselamatan diri sendin, namun dengan tidak mengabaikan orang lain.
Santo Antonius mampu mengalahkan berbagai godaan karena ia dekat dengan Tuhan melalui puasa dan doa yang ketat.
Aturan doa diterapkan dengan ketat supaya banyak jiwa selamat, tidak sepertl orang Farisi yang hanya mengedepankan aturan Sabat namun kehilangan makna terdalam dari Sabat itu, yaitu keselamatan manusia.