Kalau kita ingat sejarah kejatuhan manusia ke dalam tangan Setan, akar kesalahannya adalah mengikuti kehendak sendiri, dan mau menyamakan diri dengan Tuhan. Tetapi walaupun demikian, Tuhan tidak pernah melupakan manusia.
Ia tetap mencintai manusia. Karena cintaNya, Ia sampai mengutus PuteraNya ke dunia mencari manusia yang tersesat itu. Ia bekerja keras yakinkan manusia agar kembali kepada Bapa. Puncak daripada kasih dan cintanya kepada manusia adalah mati di Salib. Tuhan sungguh mengasihi manusia. Lalu bagaimana tanggapan kita akan kasih Tuhan?
Baca Juga: Sinopsis Connect Drama Korea Terbaru Disney+ Hotstar
Marilah kita manfaatkan masa Adven ini untuk meneliti batin kita masing-masing. Apakah kita selalu berada dalam gembalaan Tuhan kita atau justru kadang kita tersesat. Kalau kadang kita tersesat, marilah kita meminta bantuan Yesus Kristus agar Ia mencari-menemukan, menuntun kita kembali kepada kawanan domba yang lain, yang selalu mengalami kasih Allah. Hendaklah kita percaya senantiasa bahwa Tuhan Allah itu sangat mengasihi kita.
Doa
“Ya Tuhan Allahku, ampunilah aku, domba-domba-Mu yang sering tidak mengindahkan tuntunan-Mu, yang sering meninggalkan kawanan-Mu dan hanya mau menikmati kebebasanku. Curahkanlah belaskasih pengampunan-Mu atas segala dosaku. Amin.
Baca Juga: Kylian Mbappe Unggul Jauh, Ini Daftar Top Skor Sementara Piala Dunia Qatar
Bacaan Injil Matius 18:12-14
“Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.”