Khutbah Jumat Bertema Hari Pahlawan 2022 Tentang Nilai-Nilai Kepahlawanan

photo author
- Kamis, 10 November 2022 | 12:03 WIB
Ilustrasi Hari Pahlawan (instagram @kemensosri)
Ilustrasi Hari Pahlawan (instagram @kemensosri)

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Dalam berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diwariskan oleh para pahlawan ini, kita bisa mencontoh nilai-nilai dan semangat yang mereka miliki dan kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Nilai-nilai itu di antaranya adalah pertama, keteguhan dalam memegang prinsip. Para pahlawan kita oleh Allah dikaruniai keteguhan dan kekuatan hati untuk senantiasa istiqamah berjuang dan tidak mudah terpengaruh oleh propaganda dan iming-iming dari para penjajah. Nilai ini selaras dengan firman Allah:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (QS Hud: 112).

Bukan hanya terkait dengan informasi-informasi umum saja, berbagai informasi terkait ilmu agama juga harus kita waspadai jika bersumber dari tempat yang tidak jelas. Kita harus benar-benar memegang ilmu yang telah diberikan oleh para ulama-ulama dan guru-guru kita yang sudah jelas silsilah keilmuannya. Jangan sampai kita terprovokasi oleh segelintir kelompok yang gemar menyebarkan paham, yang jika kita tidak teguh dalam berpegang maka akan dapat terperosok kepada lembah kejahiliahan.

Baca Juga: 5 Ucapan Hari Pahlawan dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya, Bisa Diunggah di Medsos

Sebagai sebuah ikhtiar batin, marilah kita banyak membaca doa yang sangat masyhur dan termaktub dalam Alquran Surat Ali Imran ayat 8:

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Nilai kedua yang harus kita contoh dari para pahlawan kita adalah keberanian. Pada masa dulu, yang membuat gentar para penjajah adalah keberanian para pejuang kita dalam memperjuangkan kemerdekaan. Walau bermodal hanya bambu runcing, sementara para penjajah menggunakan peralatan senapan sampai dengan meriam dan tank baja, namun para pejuang kita tidak mundur setapak pun.

Sikap berani ini harus kita warisi juga dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan optimis dan berani menghadapi masa depan dengan menjadi jiwa yang kuat. Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 139:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Maasyiral Muslimin rahimakumullah, Nilai ketiga adalah kesabaran dalam meraih tujuan. Kita perlu menyadari bahwa para pahlawan menghabiskan waktu mereka berjuang meraih kemerdekaan bukan hanya dalam hitungan satu atau dua tahun saja. Mereka membutuhkan ratusan tahun, dari satu generasi ke generasi berikutnya, dengan tidak ada rasa putus asa dan lelah untuk meraih kemerdekaan ini.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Cirebon Ajak Generasi Muda Ikut Duta Genre 2022

Nilai-nilai kesabaran ini bisa kita aplikasikan dalam perjuangan kita mengisi kemerdekaan melalui kesabaran belajar bagi para generasi muda, kesabaran dalam bekerja bagi para orang tua, dan kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan perubahan zaman oleh seluruh elemen masyarakat.

Kesabaran bisa diibaratkan seperti obat atau jamu. Pahit rasanya saat baru mencicipi, namun, lama kelamaan akan berbuah manis. Pahitnya obat hanya terasa di mulut, namun manis dan khasiatnya akan menjalar ke seluruh tubuh. Begitu juga dengan sifat sabar, ia akan terasa sangat pahit di permulaannya, namun akan manis di akhirnya. Sungguh beruntung orang-orang yang bisa menahan gejolak jiwanya dan bersabar dalam setiap usaha yang dilakukannya dan takdir yang menimpa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ida Ayu Komang

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tiga Teori Masuknya Islam di Indonesia

Selasa, 29 Juli 2025 | 13:24 WIB
X