JAKARTA, Klikaktual.com - Umat Islam akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi diperingati setiap 12 Rabiulawal. Tahun ini jatuh pada 8 Oktober 2022.
Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati sebagai wujud rasa cinta terhadap Nabi Muhammad SAW.
Berikut contoh teks ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW singkat dan menyentuh hati.
Assalamualaikum Wr Wb
Pertama-tama, marilah senantiasa kita mempersembahkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan karuniaNya jua, pada malam ini kita dapat hadir pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiulawal 1444 H. Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi saya, bisa hadir dan memberikan ceramah pada acara ini.
Hadirin yang berbahagia, Nabi Muhammad SAW diyakini sebagai contoh dan teladan yang terbaik bagi umat manusia. Pada diri Beliau terpancar kecerdasan yang luar biasa, kepribadian yang agung, akhlak yang mulia, dan kepemimpinan yang tegas dan bijaksana.
Muhammad SAW adalah figur teladan yang harus diidolakan oleh umat muslim. Setiap langkahnya selalu dibawah kontrol Ilahi. Tindakan dan ucapannya adalah mutiara berharga, menjadi landasan pembentukan akhlak umatnya dalam berbuat dan menjadi hukum yang ditaati.
Tiada seorangpun yang dapat meragukan keagungan peribadi Rasulullah SAW. Kepribadian menjadi contoh teladan dalam segala hal.
Rasulullah adalah seorang suami yang teladan, sebagai ayah teladan, sebagai guru teladan, sebagai tokoh teladan, sebagai ahli strategi teladan, sebagai ahli ekonomi teladan, sebagai pejuang hak-hak asasi manusia teladan, dan sebagai kepala negara yang teladan.
Baca Juga: Eti Herawati Bangga atas Capaian Pokjanal Posyandu Kota Cirebon
Allah menyebutkan bahwa Dia adalah Rasul Allah, pilihan di antara banyak rasul sebelumnya. Bahkan, kehadiran Muhammad adalah rahmat bagi alam semesta, sebagaimana QS Al Anbiya’ [21] ayat 107
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”.
Dengan demikian, keteladanan Muhammad SAW adalah sesuatu yang utama bagi setiap umat. Mudah-mudahan, dengan mengikuti keteladanan beliau, kita mampu mereformasi sistem dan tatanan yang ada, ke arah yang lebih baik dan tujuan yang mulia, yakni terciptanya negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (makmur dan penuh ampunan Tuhan).