Yesus Kristus menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya karena kemiskinan-Nya kamu menjadi kaya.
Bacaan Injil: Lukas 16:1-13
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi, jika kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Dan jika kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 18 September 2022
Dimanapun dan kapanpun, ketidakjujuran merupakan sebuah tindakan yang tidak benar. Setiap orang dipanggil untuk bertindak dan berkata-kata secara jujur. Secerdik apapun seseorang, tindakan ketidakjujuran selalu tidak dibenarkan.
Kesalahan dan dosa bukan pertama-tama apakah terbukti atau tidak terbukti, namun dari tindakan dan kata-kata itu sendiri sudah menjelaskan apakah jujur atau tidak. Dalam dunia pengadilan, sebuah tindakan baru akan dikatakan salah apabila bukti-bukti fisik menunjukkan demikian. Jika tidak ada yang bisa membuktikan, tindakan pembunuhan belum tentu menjadi sebuah kesalahan.
Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur mau mengajarkan kepada kita bahwa secerdik dan secerdas apapun tindakan bendahar itu, dimata tuannya ia tetap sebagai bendahara yang tidak baik dan harus dipecat.
Dari perikopa ini kita belajar bahwa tujuan yang baik tidak menghilangkan cara yang baik pula untuk mencapainya. Tujuan yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik pula, maka semuanya akan menjadi baik dan benar.