Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, “ dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Selasa 13 September 2022
Sesuai konteksnya, seorang janda termasuk dalam golongan yang lemah, baik secara ekonomi, sosial, maupun keagamaan. Maka perikopa hari ini memberi gambaran yang jelas bagaimana situasi janda dalam kisah ini.
Baca Juga: Ini Tanggapan Erick Thohir Soal Aksi Hacker Bjorka yang Curi Data Pribadinya
Janda itu menjadi semakin lemah karena harapan satu-satunya untuk masa depan sudah hilang dengan kematian anak laki-laki tunggalnya. Bisa jadi janda itu sudah dampai pada titik tanpa harapan, kehancuran lura dalam.
Yesus yang datang mengubah segalanya. Janda itu menjadi tersapa oleh kasih Allah. Yesus dihadapan orang banyak menampakkan kuasa-Nya atas kematian. Dengan kata-kata yang penuh kuasa, Yesus memberi perintah kepada anak yang sudah meninggal itu supaya bangkit.
Dan demikianlah yang terjadi, semua orang yang hadir melihatnya. Yesus melakukan itu di pintu gerbang kota, tempat keluar masukkan seseorang dari dan menuju ke kota. Pemuda yang meninggal hendak dibawa keluar dari kota, hendak dipisahkan dari ibunya.
Namun Yesus yang datang menjadikan semuanya berbalik, sang ibu janda tidak jadi dipisahkan dengan anak laki-laki tunggalnya. Keselamatan datang atas janda itu. Tidak hanya itu, keselamatan juga datang kepada semua orang yang menyaksikan peristiwa itu.
Baca Juga: Jadwal TV MNCTV Selasa 13 September 2022 :Siraman Qolbu, Mamah Dedeh
Fokus dalam pembicaraan ini bukan pada peristiwa kebangkitan anak muda itu. Fokus dalam perikopa ini adalah Yesus yang menjumpai janda yang ditinggal mati anak laki-lakinya. Alasan Yesus membangkitkan anak muda itu bukan karena ia kasihan pada anak itu, tetapi Yesus melihat janda itu dan tergeraklah Ia akan belas kasih pada janda itu.
Janda itu kiranya tidak banyak mengenal Yesus. Bukan ia yang meminta kepada Yesus supaya anaknya dihidupkan. Juga tidak terjadi dialog antara janda itu dengan Yesus. Yesus lah yang mempunyai peran aktif untuk datang dan menjumpai janda itu. Kasih Yesus kepada mereka yang lemah membuahkan kebangkitan dan harapan baru bagi mereka yang mau terbuka menerima tawaran dari-Nya.
Bagi kita, Yesus tidak pernah tinggal diam membiarkan kita dalam situasi tanpa harapan. Seperti Ia datang kepada janda itu, Yesus juga senantiasa datang kepada kita dan menyapa kita.
Situasi tanpa harapan dan kesedihan yang mendalam seringkali menutup mata kita akan hadirnya Yesus dalam peristiwa itu. Namun bukan berarti bahwa Yesus tidak datang dan menghampiri kita. Ia datang dan selalu memberi harapan baru akan kehidupan.