Itu sebabnya Yesus tantang mereka untuk benci bapak, ibu, istri, anak, saudara, nyawanya sendiri, sebagai bentuk uji kesejatian murid.
Kata "benci" beri gambaran pada prioritas hubungan.
murid sejati harus utamakan hubungan bersama Yesus.
Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Dewa United vs PSS Sleman, Kick Off Pukul 18.15 WIB
Loyalitas sangat penting, terutama saat ditolak dan dianiaya karena iman pada Yesus.
Jika murid lebih peduli dengan keluarga daripada Yesus, ketika keluarganya dianiaya karena iman, ia pilih untuk lawan Yesus demi bela keluarga.
Saat pilih Yesus dan berpaling dari keluarga bukan hal yang ringan.
Itulah namanya pikul salib, sangat penting sebuah proses pemuridan.
Pemuridan adalah perkara serius bagi Yesus.
Menjadi murid dan untuk menyelesaikan tugas sebagai murid, orang harus hitung harga lebih dahulu.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Menarik di Purbalingga, Ada Curug Sumba dan Puncak Sendaren
Yesus menjelaskan lewat ilustrasi orang mendirikan menara dan raja maju ke medan perang.
Ilustrasi garam untuk seorang pengikut tidak hidup sebagaimana mestinya.
Orang semacam ini bagai garam yang kehilangan "rasa asin", sehingga tidak ada gunanya.
Marilah kita senantiasa dengan tulus dan ikhlas dalam memikul salib Kristus.