Renungan Harian Katolik Rabu 3 Agustus 2022
Bagaimana kita mendefinisikan iman kita kepada Yesus? Itu adalah saat kita tidak menyerah pada apa yang kita inginkan dari Yesus. Kami terus mendesak-Nya sampai Dia menyerah pada doa kami untuk-Nya.
Wanita Kanaan memiliki iman seperti ini, dia tidak pernah menyerah pada permintaan doanya kepada Yesus untuk menyembuhkan putrinya yang disiksa oleh setan. Ada banyak rintangan yang menghadangnya, terutama karena dia bukan seorang Yahudi, tetapi itu tidak masalah baginya. Dia bertahan dan dia bahkan berdebat dengan Yesus sampai dia lulus ujian Yesus atas imannya. Setelah itu putrinya disembuhkan oleh Yesus.
Injil ini berhubungan dengan perjalanan iman kita sendiri dengan Yesus juga. Siapapun dari kita bisa menjadi wanita Kanaan yang mendesak Yesus tanpa akhir sampai dia mendapatkan kesembuhan yang dia inginkan untuk putrinya.
Baca Juga: Sinopsis, Daftar Pemain Lengkap dengan Jadwal Tayang Pengabdi Setan 2 Communion
Namun, tidak seperti wanita dari Kanaan yang bertahan sampai akhir, kita mungkin tidak memiliki keinginan untuk mendesak Yesus. Kita mungkin sudah berhenti dan berkata kepada diri kita sendiri, “Saya menyerah pada doa saya untuk Yesus karena Dia tampaknya tuli.” Yang tidak kita ketahui adalah penundaan itu hanyalah bagian dari ujian iman kita.
Setiap cobaan yang kita lalui adalah ujian iman kita sendiri. Misalnya pandemi covid-19 yang membuat hidup jadi sulit bagi kita ini hanyalah ujian iman bagi kita. Oleh karena itu marilah kita tidak menyerah dan marilah kita terus berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan kita karena pada akhirnya kita akan mengatasi ini dengan pertolongan Tuhan.