"Jadi limasan itu tidak ada di arsitektur Jawa, adanya di arsitektur Sunda," ujarnya.
Kemudian, dari pengaruh arsitektur Jawa di bangunan Masjid Sang Cipta Rasa itu terletak di kerap tiga atau susun tiga, jadi di Masjid Sang Cipta Rasa itu atapnya ada tiga lapis.
Baca Juga: 4 Tempat Makan Bakso Enak di Sleman Jogja yang Murah dan Populer
"Tiga lapis ini adalah pengaruh arsitektur Jawa, nah kalau di Sunda itu ya tidak mengenal tiga lapis itu, jadi ya tiga lapisnya Jawa, atap atasnya berbetuk limasan Sunda," ungkapnya.
Kemudian, di tiang-tiang bangunan Masjid Sang Cipta Rasa itu, tumpakan tiangnya pakainya batu.
"Jadi tiang berdiri, tumpakan nya itu bawahnya batu, jadi langsung bersentuhan dengan bumi, itu merupakan arsitektur Jawa," ucapnya.
Selanjutnya, dari tata letak Denah Masjid Sang Cipta Rasa itu, tidak ada konsep Jawa yang bentuknya bujur sangkar.
"Nah ini kan 17 koma sekian, di kali 13 koma sekian luasnya bangunan utama, itu menandakan persegi panjang, tata letak persegi panjang itu tidak mengenal di Jawa, adanya di Sunda," tutur Ahmad.***